Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Yogyakarta Nikmati Perjalanan Kereta Gratis ke Bandara YIA

Kompas.com - 08/09/2021, 18:22 WIB
Dani Julius Zebua,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com – Masyarakat tertarik mencoba Kereta Api Yogyakarta International Airport (KA YIA) selama tarif Rp 0.

Mereka menikmati perjalanan KA YIA antara Stasiun Yogyakarta dengan Stasiun YIA di Bandar Udara Yogyakarta International Airport di Kapanewon Temon, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terdapat delapan jadwal perjalanan setiap hari. Sedikitnya ada 50 penumpang pada setiap jadwal.

“Sebanyak 50 (pembeli tiket) per hari dari masing-masing KA,” kata Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta, Supriyanto melalui keterangan singkat, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Harga Tiket Kereta Bandara YIA dan Syarat Calon Penumpang

Penumpangnya mulai dari pemerintah hingga pelaku wisata.

Kebanyakan dari mereka melakoni perjalanan terpikat keindahan pemandangan dari dalam kereta, baik persawahan, sungai, lembah di sepanjang jalur antara Yogyakarta dan YIA.

“Dari penggiat hotel dan pariwisata, Forkompinda. Mereka tertarik karena ini kereta baru dan menunjang pariwisata,” kata Supriyanto.

KAI mengoperasikan KA bandara ini sejak Rabu 1 September 2021, setelah soft launching pada 27 Agustus 2021.

Tiket Rp 0 diberlakukan hingga 16 September 2021 sebagai bagian dari sosialisasi kehadiran KA pada masa pandemi ini.

Tiket diperoleh pada loket stasiun lintas Yogyakarta - Bandara Internasional Yogyakarta, setidaknya tiga jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

Baca juga: Segera Beroperasi, KA Bandara YIA Akan Layani 56 Perjalanan Setiap Hari

Kereta Bandara dijadwal delapan perjalanan dalam satu hari, sementara ini.

Keempat jadwal perjalanan dari Stasiun Yogyakarta ke YIA pada pukul 05.00 WIB, 07.20 WIB, 10.19 WIB dan pukul 14.02 WIB.

Sebaliknya, empat perjalanan dari YIA ke Yogyakarta pada pukul 10.25 WIB, 11.57 WIB, 14.55 WIB, dan pukul 16.49 WIB.

“Paling banyak penumpang pada jam 07.20, 10.19 dan 14.02,” kata Supriyanto.

Pemerintah sejak awal berupaya menciptakan pilihan moda transportasi bagi warga yang melintas antara Yogyakarta dan YIA sejauh 40,2 kilometer.

Dengan KA Bandara jarak itu hanya ditempuh 39 menit. Ini berarti memangkas satu hingga 1,5 jam perjalanan bila dengan moda transportasi lain.

KAI menggunakan kereta rel diesel dengan kapasitas 200-260 tempat duduk.

Baca juga: Peron Hampir Rampung, KA Bandara YIA Ditargetkan Beroperasi Mulai 17 Agustus 2021

Pada masa pandemi, KAI menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal 50 persen penumpang.

Supriyanto mengungkapkan, perjalanan saat ini mengacu pada SE Kemenhub No 58 tahun 2021, yakni perjalanan dengan KA diperuntukkan bagi pekerja di Sektor Esensial dan Sektor Kritikal.

Karenanya, mereka harus dilengkapi STRP atau Surat Keterangan lainnya yang dikeluarkan pemerintah setempat atau surat tugas dari pimpinan perusahaan.

Penumpang tidak wajib menunjukkan kartu vaksin dan surat negatif tes RT-PCR atau rapid test antigen. Antigen akan dilakukan secara acak pada penumpang di stasiun.

Baca juga: Jambret Beraksi di Underpass YIA, Korban Jatuh dari Sepeda Motor dan Luka-luka

KAI mulai menjual tiket KA Bandara dengan tarif promosi mulai 17 September 2021. Pemesanan tiket bisa melalui KAI Access.

Tarif Stasiun Yogyakarta - Stasiun YIA sebesar Rp 20.000. Perjalanan Stasiun Yogyakarta - Stasiun Wates sebesar Rp 10.000 dan rute Stasiun Wates - Stasiun YIA sebesar Rp 20.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Polisi Buru Pelaku Pembacokan yang Tuduh Korban Mencuri Sawit

Regional
Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Meski Masuk Bursa Pilkada Jateng, Dico Diminta Jadi Calon Bupati Kendal Lagi

Regional
Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot 'Brong' dan Balap Liar

Polda Bengkulu Sita 2.000 Motor akibat Knalpot "Brong" dan Balap Liar

Regional
Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Listrik Sering Mati, Warga OKU Demo PLN Bawa Satu Truk Barang Elektronik Rusak

Regional
Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Kasus Pemalsuan Nilai di Untan, Oknum Dosen Usulkan Mahasiswa Tak Pernah Kuliah untuk Seminar Proposal

Regional
Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, Ratusan Rumah di Sikka Terendam Banjir

Regional
Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Penjelasan DPRD Kota Serang soal Anggaran Baju Dinas Rp 360 Juta

Regional
Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Kabupaten Natuna Berstatus Siaga Darurat Bencana Kekeringan

Regional
Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Ayah dan Anak Nekat Curi Solar Milik PLN di Tapal Batas Sota Merauke

Regional
Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Laporkan Pacar Anaknya atas Kasus Pencabulan, Ayah Korban Ternyata Ikut Memerkosa

Regional
Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Ditagih Belanjaan Sembako Rp 45 Juta, IRT Pelaku Penipuan Maki Korban

Regional
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang, Abu Vulkanik Gunung Ruang Ganggu Penerbangan

Regional
Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Hujan Disertai Angin di Semarang, Puluhan Rumah Roboh dan Pohon Tumbang

Regional
Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Sambut HUT Ke-76 Provinsi Sumut, Pj Gubernur Hassanudin: Momen Ini Jadi Ajang Evaluasi dan Introspeksi

Regional
Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Korban Banjir di Lebong Bengkulu Butuhkan Air Bersih dan Pangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com