Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Banjir Bawa Tumpukan Batu Bara ke Halaman Rumah di Samarinda

Kompas.com - 08/09/2021, 18:06 WIB
Zakarias Demon Daton,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

Warga setempat takut menegur. Wati bilang lalu lintas truk bermuatan batu bara di kawasan itu sangat mengganggu.

Selain aktivitas siang malam, getaran lintasan kendaraan sampai bikin rumah Wati retak. Namun dia bersama suami tak bisa berbuat banyak.

“Tiap hari mobil tambang lewat sini. Kalau enggak hujan. Rame mobil siang sampai malam. Kami terganggu banget. Genteng rumah saya sampai geser,” terang Wati. 

Wati dan suami di kawasan ini sebagai petani sayuran. Tanaman cabai dan tomat yang sudah tumbuh baik direndam lumpur bikin dia gagal panen.

“Saya bilang hujan memang alam. Tapi ada penambang sekitar sini, bikin air (hujan) bawa lumpur,” terang Wati.

Baca juga: Cuaca Ekstrem, Banjir di Batu Bara Berpotensi Meluas

Petani jagung yang kebunnya berceceran bongkahan batu bara, juga mengaku tak bisa berbuat apa-apa, meski kejadian itu bikin jagung patah dan gagal panen.

“Kita petani ini enggak berani. Kita orang awam semua, jadi enggak berani,” tutur dia. 

Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena mengaku masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut. 

“Kita masih lidik,” kata dia kata dia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/9/2021).

Aktivitas tambang diduga ilegal yang menggunakan jalan warga di kawasan Muang Dalam, Lempake Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (03/09/2021).Istimewa Aktivitas tambang diduga ilegal yang menggunakan jalan warga di kawasan Muang Dalam, Lempake Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (03/09/2021).

Sena belum memastikan tambang tersebut ilegal atau tidak, karena masih koordinasi dengan Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Kaltim.

“Kita koordinasi sama (Dinas) ESDM nanti, tetap kami gandeng ESDM nanti,” tutur dia.

Kepala Bidang Mineral dan batu bara (Minerba) Dinas ESDM Kaltim, Azwar Busra mengatakan tim sudah menuju lokasi.

“Tadi pagi saya dengan inspektur tambang sudah ke sana (lokasi), cuma hujan deras jadi enggak bisa masuk,” kata dia.

Baca juga: Kesal dengan Tambang Batu Bara Ilegal, Gubernur Kaltim: Hancur Nih Jalan, Hancur...

Karena itu, ia langsung koordinasi dengan camat setempat untuk jadwal ulang meninjau lokasi.

Setelah tinjauan lokasi, baru pihaknya akan mengambil langkah-langkah.

“Nanti kami cek lokasi dulu, kami mau pastikan apakah tambang itu masuk konsesi perusahaan atau tidak, tapi kemarin sudah cek lewat peta kami dia ada di luar (konsesi),” terang dia.

Dinamisator Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, Pradarma Rupang peristiwa tersebut membuktikan lemahnya peran aparat penegak hukum.

“Baik itu Polda Kaltim maupun Polres Samarinda diwilayah hukum Samarinda,” tegas Rupang.

Bagaimana tidak, informasi yang dihimpun Jatam Kaltim dari masyarakat setempat kegiatan tambang itu sudah berlangsung tiga tahun lamanya.

“Pertanyaan kemana saja jajaran Polresta Samarinda selama ini. Terkesan ada pembiaran sampai selama ini,” tegas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com