Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah Laki-laki 10 Tahun di Makassar Diculik dan Ditukar 3 Karung Beras, Bukan Kali Pertama

Kompas.com - 08/09/2021, 17:15 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

 

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kasus penculikan anak ditukar beras kembali terjadi Makassar.

Lagi-lagi, kasus tersebut terjadi di Jl Pelita Raya, Kelurahan Ballaparang, Kecamatan Rappocini, Rabu (8/9/2021).

 Seorang bocah laki-laki berinisial AR (10) diculik oleh oranig tak dikenal lalu ditukar dengan beras sebanyak tiga karung di salah satu toko kelontong di Jl Pelita Raya.

Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di lokasi ini dan anak korban penculikan ditukar dengan 3 tabung gas 3 kilogram.

Baca juga: Saldo Rekening Camat di Klaten Rp 15 Juta Hilang Misterius di Bank Jateng

Bhabin Kamtibmas Ballaparang, Aipda Syarifuddin yang dikonfirmasi mengatakan jika korban ditukar beras di salah satu warung milik Risnawati (23).

AR diiming-imingi uang oleh pelaku dan diajak ke toko. 

“Ada orang yang tak kenal mengajak korban. Pelaku merupakan seorang pria mengendarai sepeda motor menggunakan motor matic. Dari keterangan korban, dia tak mengenal pelaku. Pelaku mendekati korban dengan menawarkan uang sebesar Rp 15 ribu dan lalu diajak ke toko,” ungkapnya.

Syarifuddin menuturkan, korban sudah kembali rumah keluarganya di Jl Maccini Gusung, Kecamatan Makassar.

“Korban yang ditukar beras oleh pelaku sudah kembali ke rumahnya. Pihak keluarga korban yang ditukar dengan beras sudah melaporkan pelaku ke Polrestabes Makassar,” bebernya.

Sementara itu, Kasubag Humas Polrestabes Makassar, AKP Lando yang dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Hanya saja, dia membantah jika kasus tersebut merupakan kasus penculikan anak yang kemudian ditukar dengan beras.

“Kalau saya melihat, ini bukan kasus penculikan. Tapi ini kasus penipuan dengan modus tukar beras. Karena korban diiming-imingi uang kemudian ditukar dengan barang saat di toko. Ini modus penipuan dan sudah sering kali terjadi di Makassar,” katanya.

Baca juga: Bupati Semarang Klaim Tak Ada Kasus Covid-19 Selama Uji Coba PTM Terbatas

Lando menuturkan,pihak kepolisian kesulitan mengungkap kasus yang sering terjadi itu karena minimnya saksi dan bukti-bukti.

“Sudah beberapa kasus yang terjadi dengan modus yang sama, pedagang yang kena tipu itu tidak mengenal pelaku,"kata Lando.

Apalagi, pelaku sifatnya sebentar hanya membeli barang, kemudian menitipkan seorang anak dengan alasan hendak pulang ke rumahnya untuk mengambil dompet yang ketinggalan.

"Disinilah kesulitannya, karena pelaku hanya sekejap saja terlihat oleh pedagang dan tidak dikenali. Demikian pula dengan anak yang menjadi korban ditukar dengan barang tersebut,” jelasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Ngrembel Asri di Semarang: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Gunung Ruang Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 400 Meter, Status Masih Awas

Regional
Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Lansia Terseret Banjir Bandang, Jasad Tersangkut di Rumpun Bambu

Regional
Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Polda Jateng: 506 Kasus Kecelakaan dan 23 Orang Meninggal Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Disebut Masuk Bursa Pilgub Jateng, Sudirman Said: Cukup Sekali Saja

Regional
Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Bupati dan Wali Kota Diminta Buat Rekening Kas Daerah di Bank Banten

Regional
Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Pengusaha Katering Jadi Korban Order Fiktif Sahur Bersama di Masjid Sheikh Zayed Solo, Kerugian Rp 960 Juta

Regional
45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

45 Anggota DPRD Babel Terpilih Dilantik 24 September, Ini Fasilitasnya

Regional
Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Golkar Ende Usung Tiga Nama pada Pilkada 2024, Satu Dosen

Regional
Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Pascabanjir, Harga Gabah di Demak Anjlok Jadi Rp 4.700 per Kilogram, Petani Tidak Diuntungkan

Regional
Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Terjebak di Dalam Mobil Terbakar, ASN di Lubuklinggau Selamat Usai Pecahkan Kaca

Regional
Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Pemkab Solok Selatan Gelar Lomba Kupas Buah Durian

Regional
Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Polisi Gerebek Pabrik Mi Lubuklinggau yang Gunakan Formalin dan Boraks

Regional
Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Korban Banjir Bandang di Lebong Sampaikan Keluhan di Depan Bupati

Regional
3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

3 Bulan Tidak Ditahan, 2 Tersangka Penambangan Ilegal di Lahan Transmigrasi Nunukan Segera Dieksekusi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com