"Saya tidak tahu ya, saya bekerja sejak sore mengurus ini, jadi tidak tahu kalau ada calo tiket," katanya.
Jelang keberangkatan KM Egon pada Rabu (8/9/2021) dini hari, puluhan sopir pun sempat terlibat keributan dengan pihak Pelni.
Keributan berawal saat ada 10 truk yang tak bisa ikut menyeberang menuju Waingapu.
Bedasarkan jadwal, 10 truk tersebut baru berangkat tanggal 10 September 2021 dengan tujuan memutar dengan rute Pelabuhan Lembar-Surabaya-Pare-pare-Pelabuhan Lembar Waingapu.
Saat itu, Pelni menyarankan mereka berangkat tanggal 19 September 2021 dan nantinya seluruh kebutuhan makan akan ditanggung oleh pihak Pelni.
Namun sebagian sopir menolak saran dari Pelni. Mereka bahkan melarang rekan-rekan mereka menaikkan truk ke KM Egon yang berangkat pada 7 September 2021.
Terkait keributan tersebut, Kapolsek Kawasan Pelabuhan lembar dan Pelni mengajak perwakilan sopir untuk duduk bersama mencari solusi agar KM Egon bisa segera jalan.
Karena suasana makin memanas dan situasi tidak kondusif, aparat kepolisian termasuk tim Puma Polres Mataram turun ke lokasi mengamankan situasi.
Polisi pun meminta para sopir kembali ke truk masing masing, karena KM akan tetap berlayar.
Baca juga: Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok, 24 Warga Tasikmalaya Tidur Beralaskan Jaket di Parkiran
Ia juga menegaskan akan mengamankan mereka yang membuat keributan di areal publik seperti pelabuhan.
Selain itu ia mengatakan jika seluruh sopir yang memiliki tiket punya hak untuk berangkat.
"Mereka punya hak untuk berangkat, ini tiket sudah mereka beli bukan mereka minta, jadi anda tidak bisa mengabaikan itu, bisa dilaporkan penipuan nanti," kata Shiddiq tegas.
Baca juga: Ingin Pulang Kampung, 24 Warga Tasikmalaya Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok
Setelah berkoordinasi dengan Pelni, 33 truk ekspedisi yang memegang tiket tanggal 7 September 2021 tetap berangkat dari Pelabuhan Lembar ke Waingapu, Sumba.
"Jangan ada yang melarang sopir yang akan berangkat hari ini karena mereka punya tiket hari ini, anda yang tiketnya tanggal 10 bisa menunggu hingga tanggal 10," tegas Shiddiq.
Ia mengatakan mereka harus menjaga keamanan situasi pelabuhan karena selain para sopir truk, ada penumpang lain yang menggunakan KM Egon.
"Kami tidak dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi sopir dan Pelni ya, tetapi kita lebih pada mengamankan situasi, mengantisipasi keributan yang muncul hanya karena beberapa orang saja, dan ini sudah selesai," kata Shiddiq.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Pythag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.