Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Calo Diamankan Polisi, Jual Tiket KM Egon Lebih Mahal ke Sopir yang Tertahan 3 Bulan di Pelabuhan Lembar

Kompas.com - 08/09/2021, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

"Saya tidak tahu ya, saya bekerja sejak sore mengurus ini, jadi tidak tahu kalau ada calo tiket," katanya.

Baca juga: Cerita Domu, Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lombok Barat: 3 Bulan Saya di Sini dan Masih Dimaki-maki

Sempat ada keributan

Jelang keberangkatan KM Egon pada Rabu (8/9/2021) dini hari, puluhan sopir pun sempat terlibat keributan dengan pihak Pelni.

Keributan berawal saat ada 10 truk yang tak bisa ikut menyeberang menuju Waingapu.

Bedasarkan jadwal, 10 truk tersebut baru berangkat tanggal 10 September 2021 dengan tujuan memutar dengan rute Pelabuhan Lembar-Surabaya-Pare-pare-Pelabuhan Lembar Waingapu.

Saat itu, Pelni menyarankan mereka berangkat tanggal 19 September 2021 dan nantinya seluruh kebutuhan makan akan ditanggung oleh pihak Pelni.

Baca juga: Puluhan Sopir Truk Bertahan 3 Bulan Menunggu Kapal, Jual Cincin Kawin dan Telur Ayam yang Dibawa Menetas

Namun sebagian sopir menolak saran dari Pelni. Mereka bahkan melarang rekan-rekan mereka menaikkan truk ke KM Egon yang berangkat pada 7 September 2021.

Terkait keributan tersebut, Kapolsek Kawasan Pelabuhan lembar dan Pelni mengajak perwakilan sopir untuk duduk bersama mencari solusi agar KM Egon bisa segera jalan.

Karena suasana makin memanas dan situasi tidak kondusif, aparat kepolisian termasuk tim Puma Polres Mataram turun ke lokasi mengamankan situasi.

Polisi pun meminta para sopir kembali ke truk masing masing, karena KM akan tetap berlayar.

Baca juga: Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok, 24 Warga Tasikmalaya Tidur Beralaskan Jaket di Parkiran

puluhan sopir truk expedisi tujuan Jawa-Bali-Sumba terlantar di Lombok Barat 2 hingga 3 bulan terakhir ini, Kamis (2/9/2021) mereka menyampaikan keluhannya karena tak kunjung jelas nasib mereka mengingat jadwal kapal Egon tujuan Sumba tak kunjung tiba. Mereka kesulitan makanan karena persediaan uang semakin menipis.FITRI R puluhan sopir truk expedisi tujuan Jawa-Bali-Sumba terlantar di Lombok Barat 2 hingga 3 bulan terakhir ini, Kamis (2/9/2021) mereka menyampaikan keluhannya karena tak kunjung jelas nasib mereka mengingat jadwal kapal Egon tujuan Sumba tak kunjung tiba. Mereka kesulitan makanan karena persediaan uang semakin menipis.
"Kalau kalian masih bikin keributan berhadapan dengan kami, aparat, jangan membuat keributan kita akan cari solusi yang terbaik," tekan Kabag Ops Polres Lombok Barat, AKP Dhafud Shiddiq.

Ia juga menegaskan akan mengamankan mereka yang membuat keributan di areal publik seperti pelabuhan.

Selain itu ia mengatakan jika seluruh sopir yang memiliki tiket punya hak untuk berangkat.

"Mereka punya hak untuk berangkat, ini tiket sudah mereka beli bukan mereka minta, jadi anda tidak bisa mengabaikan itu, bisa dilaporkan penipuan nanti," kata Shiddiq tegas.

Baca juga: Ingin Pulang Kampung, 24 Warga Tasikmalaya Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok

Setelah berkoordinasi dengan Pelni, 33 truk ekspedisi yang memegang tiket tanggal 7 September 2021 tetap berangkat dari Pelabuhan Lembar ke Waingapu, Sumba.

"Jangan ada yang melarang sopir yang akan berangkat hari ini karena mereka punya tiket hari ini, anda yang tiketnya tanggal 10 bisa menunggu hingga tanggal 10," tegas Shiddiq.

Ia mengatakan mereka harus menjaga keamanan situasi pelabuhan karena selain para sopir truk, ada penumpang lain yang menggunakan KM Egon.

"Kami tidak dalam rangka menyelesaikan masalah yang dihadapi sopir dan Pelni ya, tetapi kita lebih pada mengamankan situasi, mengantisipasi keributan yang muncul hanya karena beberapa orang saja, dan ini sudah selesai," kata Shiddiq.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Fitri Rachmawati | Editor : Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com