KOMPAS.com - Dua orang calo yang menjual tiket KM Egon ke para sopir ekspedisi yang tertahan 3 bulan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, diamankan polisi.
Para pelaku menjual tiket dengan harga lebih malah dibandingkan harga tiket resmi. Dua orang calo tersebut adalah MU dan JH, warga Dusun Serembung.
Mereka adalah pemilik lahan parkir yang digunakan oleh para sopir ekspedisi parkir truk.
Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Iptu Irvan Surahman mengatakan dua pelaku sudah dibawa ke Mapolres Lombok Barat.
Baca juga: Puluhan Sopir Ekspedisi Tertipu Calo Tiket Setelah Telantar Menunggu KM Egon
"Kita telah mengamankan dua orang dan menyerahkannya langsung pada tim penyidik Polres Lombok Barat, jadi telah diserahkan ke penyidik untuk dimintai keterangannya, " kata Irvan.
Ia menyayangkan tindakan pelaku yang tega menjual tiket lebih mahal kepada para sopir yang sedang kesusahan.
"Mereka ini (para sopir) sudah tertahan tiga bulan, pas beli tiket tertipu pula, kasihan," kata Irvan.
Awalnya, menurut Adi, mereka kesulitan untuk membeli tiket secara online.
Ia harus mengeluarkan uang Rp 4.380.000 dan membeli tiket untuk dirinya dan kenek masing-masing Rp 200.000.
Sehingga total uang yang harus ia bayar untuk pulang yakni Rp 4.730.000.
Baca juga: Temui Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lembar, Kapolsek Beri Kabar Kapal Segera Tiba
Sementara calo menjual tiket pada sopir seharga Rp 5,6 juta dengan perbandingan harga hingga Rp 1,2 juta. Namun iasendiri bebas dari calo setelah berusaha membeli tiket secara online.
"Saat kami kesulitan cara membeli tiket online, masuklah ini calo mengambil kesempatan, dan orangnya adalah tempat kami sewa parkir selama ini, tidak menyangka kami," kata Adi kepada Kompas.com di Pelabuhan Lembar, Selasa (8/9/2021).
Baca juga: Polisi Beri Bantuan 100 Nasi Bungkus pada Puluhan Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lombok
"Kami ini sudah tertahan 2-3 bulan, begitu beli tiket secara online dipersulit, sekarang kami kena permainan calo pula, bagaiaman Pelni ini, kamu sudah jadi korban dikorbankan lagi," tambah Adi
Sementara itu terkait kasus calo tiket tersebut, Ketua Koordinator Staf PT. Pelni di NTB, Mustofa mengatakan dirinya tidak mengetahui ada praktik percaloan dalam pembelian tiket kapal.