Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Calo Diamankan Polisi, Jual Tiket KM Egon Lebih Mahal ke Sopir yang Tertahan 3 Bulan di Pelabuhan Lembar

Kompas.com - 08/09/2021, 15:55 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Dua orang calo yang menjual tiket KM Egon ke para sopir ekspedisi yang tertahan 3 bulan di Pelabuhan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, diamankan polisi.

Para pelaku menjual tiket dengan harga lebih malah dibandingkan harga tiket resmi. Dua orang calo tersebut adalah MU dan JH, warga Dusun Serembung.

Mereka adalah pemilik lahan parkir yang digunakan oleh para sopir ekspedisi parkir truk.

Kapolsek Kawasan Pelabuhan Lembar, Iptu Irvan Surahman mengatakan dua pelaku sudah dibawa ke Mapolres Lombok Barat.

Baca juga: Puluhan Sopir Ekspedisi Tertipu Calo Tiket Setelah Telantar Menunggu KM Egon

"Kita telah mengamankan dua orang dan menyerahkannya langsung pada tim penyidik Polres Lombok Barat, jadi telah diserahkan ke penyidik untuk dimintai keterangannya, " kata Irvan.

Ia menyayangkan tindakan pelaku yang tega menjual tiket lebih mahal kepada para sopir yang sedang kesusahan.

"Mereka ini (para sopir) sudah tertahan tiga bulan, pas beli tiket tertipu pula, kasihan," kata Irvan.

Baca juga: Kapal Egon Akhirnya Tiba, tapi Puluhan Sopir yang Telantar 3 Bulan hingga Telur Ayam Menetas Tak Boleh Masuk

Berawal dari kesulitan beli tiket online

Para sopir masih negosiasi dengan aparat kepolisian dan Pelni, memastikan mereka bis berangkat KM Egon. Para sopir masih negosiasi dengan aparat kepolisian dan Pelni, memastikan mereka bis berangkat KM Egon.
Adi Ladu (43), salah seorang sopir asal Sumba bercerita bahwa penipuan yang dilakukan dua calo tiket kapal membuat para sopir geram.

Awalnya, menurut Adi, mereka kesulitan untuk membeli tiket secara online.

Ia harus mengeluarkan uang Rp 4.380.000 dan membeli tiket untuk dirinya dan kenek masing-masing Rp 200.000.

Sehingga total uang yang harus ia bayar untuk pulang yakni Rp 4.730.000.

Baca juga: Temui Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lembar, Kapolsek Beri Kabar Kapal Segera Tiba

Sementara calo menjual tiket pada sopir seharga Rp 5,6 juta dengan perbandingan harga hingga Rp 1,2 juta. Namun iasendiri bebas dari calo setelah berusaha membeli tiket secara online.

"Saat kami kesulitan cara membeli tiket online, masuklah ini calo mengambil kesempatan, dan orangnya adalah tempat kami sewa parkir selama ini, tidak menyangka kami," kata Adi kepada Kompas.com di Pelabuhan Lembar, Selasa (8/9/2021).

Baca juga: Polisi Beri Bantuan 100 Nasi Bungkus pada Puluhan Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lombok

"Kami ini sudah tertahan 2-3 bulan, begitu beli tiket secara online dipersulit, sekarang kami kena permainan calo pula, bagaiaman Pelni ini, kamu sudah jadi korban dikorbankan lagi," tambah Adi

Sementara itu terkait kasus calo tiket tersebut, Ketua Koordinator Staf PT. Pelni di NTB, Mustofa mengatakan dirinya tidak mengetahui ada praktik percaloan dalam pembelian tiket kapal.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Pilkada Nunukan, Ini Syarat Dukungan Jalur Partai dan Independen

Regional
Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Pilkada Kabupaten Semarang, Belum Ada Partai yang Buka Pendaftaran Bakal Calon Bupati

Regional
Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Protes, Pria Berjas dan Berdasi di Palembang Mandi di Kubangan Jalan Rusak

Regional
Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com