Peristiwa pemukulan tersebut menarik perhatian Komisi V DPRD Lampung yang langsung mengadakan inspeksi dadakan (Sidak) di rumah sakit itu.
Dua orang anggota Komisi V DPRD Lampung, Deni Ribowo dan Garinca Reza Pahlevi turun langsung dan berkeliling melihat situasi pengamanan di rumah sakit itu.
Menurut Deni, ada beberapa poin dari hasil pemantauan tersebut.
"Rumah sakit ini harus menegakkan SOP (Standar Operating Procedure)-nya. Saat ini sedang pandemi, jadi tidak bisa orang keluar masuk," kata Deni.
Deni menambahkan, secara umum harus ada pembenahan sistem di RSAM, terkait pelayanan kepada masyarakat.
"Pedagang memang, sebenarnya, tidak boleh berdagang di rumah sakit. Tapi, diharapkan petugas pengamanan bisa lebih humanis," kata Deni
Baca juga: Kesal Kerap Disepelekan, Buruh Harian Lepas Tusuk Satpam Pakai Keris hingga Tewas
Diberitakan sebelumnya, seorang nenek penjual air panas di Rumah Sakit Abdul Moeloek (RSAM) Bandar Lampung dipukul satpam saat diusir pergi dari lingkungan rumah sakit.
Akibatnya, korban mengalami luka pecah di bagian bibirnya.
Kejadian ini diketahui setelah korban bernama Lasmi (50) warga Kelurahan Penengahan itu melapor ke Polresta Bandar Lampung.
Saat melapor, bibir Lasmi masih terlihat bengkak dan berdarah.
"Ditinju pakai tangan sama satpam di sana (RSAM)," kata Lasmi kepada wartawan, Selasa (7/9/2021) petang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.