Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kesal Kerap Disepelekan, Buruh Harian Lepas Tusuk Satpam Pakai Keris hingga Tewas

Kompas.com - 08/09/2021, 13:49 WIB
Aam Aminullah,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

SUMEDANG, KOMPAS.com - Seorang buruh harian lepas menusuk satpam PT Kaldu Kari Nabati (Karina) Asep Rizal (43) dengan sebilah keris hingga tewas.

Peristiwa penusukan terjadi di depan PT Karina di Dusun Bojong Bolang, RT 01/01, Desa Sukadana, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021) sore sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca juga: Kalah Duel Usai Cekcok, Satpam di Sumedang Tewas Ditusuk

Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, pelaku menusuk korban dengan keris yang dibawanya hingga tewas karena kesal kerap disepelekan korban.

"Antara korban dan pelaku ini sudah saling mengenal satu sama lain," ujar Eko saat jumpa pers di Mapolres Sumedang, Rabu (8/9/2021).

Baca juga: Kisah Pilu Nenek Lasmi, Diusir Saat Jualan Air Panas di RS Abdul Moeloek, Dipukul Satpam Sampai Bibir Pecah

Eko menuturkan, peristiwa ini merupakan rangkaian dari kejadian beberapa hari sebelumnya.

Saat itu, kata Eko, korban dan pelaku sempat meminum minuman keras bersama-sama dan terjadi cekcok antara keduanya.

"Puncak kejadiannya kemarin (Selasa sore), pelaku mengaku sudah kesal karena korban kerap menyepelekan pelaku. Sempat terjadi perkelahian, korban menggunakan pentungan sementara pelaku membawa keris dan menusukkannya pada bagian perut atas sebelah kiri korban," tutur Eko.

Pasca-kejadian korban yang terkapar bersimbah darah langsung dilarikan menuju RSUD Cicalengka, Kabupaten Bandung.

"Korban meninggal dunia di rumah sakit dan kurang dari 5 jam kami menangkap pelaku yang sebelumnya melarikan diri di wilayah Cimanggung," sebut Eko.

Eko menyebutkan, peristiwa baku hantam antara pelaku dan korban terekam dengan jelas melalui kamera pengawas milik PT Karina.

"Sejumlah barang bukti kami amankan termasuk rekaman CCTV di depan PT Karina. Untuk keris yang digunakan korban masih dalam pencarian, karena pengakuan pelaku, keris tersebut dibuang ke selokan, yang kami amankan baru berupa keris," ungkap Eko. 

Kerap lakukan aksi premanisme

Eko mengatakan, pelaku yang berprofesi sebagai buruh harian lepas ini memang dikenal kerap melakukan aksi premanisme di wilayah Kecamatan Cimanggung.

"Pelaku setiap harinya selalu membawa keris tersebut karena kerap melakukan aksi premanisme di wilayah Cimanggung," ujar Eko.

Eko menuturkan, saat dilakukan tes urine pelaku juga diketahui positif menggunakan narkotika jenis obat Methamphetamine.

Baca juga: Sempat Memalak Pedagang Buah di Medan, Pria Ini Malah Minta Diviralkan di Medsos

"Untuk pasal pembunuhan berencana masih kami kembangkan lebih lanjut, saat ini kami masih menunggu hasil otopsi. Pelaku sementara ini kami jerat dengan Pasal 338 KUH Pidana dengan pidana penjara paling lama 15 tahun, dan Pasal 351 ayat (3) KUH Pidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun," kata Eko.

Sementara itu, pelaku Yadi Saeful mengaku menyesal setelah mengetahui korban yang tak lain juga temannya ini tewas di tangannya.

"Menyesal setelah tahu dia meninggal, saya emosi, saya menyesal," kata Yadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com