Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelajar SMK Meninggal Usai Divaksin, Ternyata Sedang dalam Pengobatan

Kompas.com - 08/09/2021, 13:23 WIB
Irwan Nugraha,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

Namun, di tempat beribadah sedang ada sang Ayah yang sedang shalat subuh.

"Saat itu, saya mendengar isakan anak saya keras beberapa kali seperti sesak napas. Eu... eu... eu... seperti itu suaranya. Tak berselang lama, anak saya langsung meninggal di kamar saat hendak shalat subuh," kata Ani.

Ani dan keluarganya merasakan duka mendalam, karena kehilangan anak lelakinya yang pernah berprestasi sebagai tim marching band tingkat daerah.

Ani dan keluarga pasrah dengan kejadian yang menimpa anak kandungnya tersebut.

"Saat mau shalat subuh, anak saya sesak dan langsung meninggal dunia," ujar Ani sembari menunjukkan sisa obat yang dikonsumsi anaknya.

Pihak keluarga mempertanyakan prosedur vaksinasi

Ayah kandung korban, Nono (40), menyatakan bahwa dirinya dan keluarga besar tidak pernah menyalahkan program vaksinasi.

Namun, pihak keluarga mempertanyakan prosedur vaksinasi dan skrining yang dilakukan petugas medis.

Baca juga: Lakukan dan Hindari Hal Ini Setelah Vaksinasi Covid-19

Apalagi seperti yang menimpa Cahyono, di mana vaksinasi dilakukan terhadap orang yang sedang sakit dan sedang dalam masa pengobatan.

"Saya kan tanya ke anak saya, waktu itu bilang enggak ke petugas medisnya kalau masih sakit. Kata anak saya, 'bilang Pak'. Nah, biasanya kan observasi kalau ada yang sakit enggak boleh divaksin, kenapa ini masih disuntik saja?" kata Nono.

Menurut Nono, sesuai keterangan anaknya, petugas vaksinasi mengatakan bahwa tidak masalah disuntik vaksin, karena tidak akan berpengaruh terhadap sakit lambung yang dialami.

Nono hanya berharap, kejadian yang dialami anaknya tidak terulang lagi oleh orang lain.

"Saya dan keluarga selama ini tidak menyalahkan program vaksinasi Pak Jokowi, tapi saya dan keluarga bertanya, kenapa prosedurnya enggak hati-hati. Kalau ada yang mau disuntik vaksin dan mengaku sakit, ya jangan dipaksakan divaksin dan enggak usah bilang tidak akan apa-apa," kata Nono.

Penyebab kematian menurut Dinkes

Kronologi kejadian yang dialami Cahyono dibenarkan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Harun Arasyid.

Namun, sesuai hasil obervasi, kasus meninggalnya Cahyono akibat adanya penyakit bawaan, dan bukan akibat vaksin Covid-19.

Pihak Dinkes telah melakukan investigasi mengenai awal mula pelajar tersebut menerima vaksin, mulai dari pihak sekolah sampai petugas medis yang melakukan penyuntikan.

"Kami sudah investigasi secara kedinasan, hasil investigasinya, pelaksanaannya sesuai mekanisme dan sudah selesai, serta tak ditemukan masalah. Peserta ini lemas, kemudian meninggal dunia. Untuk vaksin tak ada masalah dan pesertanya dalam kondisi lemah. Sebelumnya, dia punya penyakit tertentu atau bawaan yang kami tidak ketahui. Soalnya kalau kondisi seperti itu harusnya masih kondisi prima," kata Harun saat dikonfirmasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Kasus DBD di Solo Meningkat, 45 Kasus di 2024, 2 Meninggal

Regional
Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Daftar Lokasi Rawan Kecelakaan di Jalur Mudik 2024 di Lampung

Regional
Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Tabrak Polisi Saat Amankan Tawuran di Padang, Sopir Ambulans Jadi Tersangka

Regional
Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Keluh Suriyah, Diterjang Banjir Demak Dua Kali, Rumah Kayu Busuk, Kasur Satu-satunya Hanyut

Regional
Jalan Tol Solo-Yogyakarta Akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Jalan Tol Solo-Yogyakarta Akan Digratiskan untuk Pemudik, Ini Dua Pintu Keluarnya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com