Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov Klaim Penanganan Covid-19 di Sumut Mulai Terkendali, Ini Alasannya

Kompas.com - 08/09/2021, 13:15 WIB
Kontributor Medan, Daniel Pekuwali,
I Kadek Wira Aditya

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengklaim upaya penanganan Covid-19 di daerah ini mulai terkendali.

Ada beberapa indikator yang dipakai Pemprov Sumut untuk mendukung klaim tersebut, antara lain penurunan angka kasus positif aktif, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) dan positivity rate.

Baca juga: Sumut Akhirnya Bebas dari Zona Merah Covid-19

Penanganan Covid-19 di Sumut memang semakin membaik, ditandai dengan penurunan angka kasus positif dan aktif, yang diikuti penurunan persentase keterisian tempat tidur untuk pasien Covid-19,” kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar melalui keterangan tertulisnya, Rabu (8/9/2021).

Irman Oemar, yang juga Koordinator Bidang Data dan Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Sumut ini mengungkapkan, sampai dengan tanggal 7 September 2021, tercatat kasus positif kumulatif di Sumut telah mencapai 99.854 kasus, meningkat 448 kasus dibanding hari sebelumnya.

Baca juga: Sebanyak 27 Ibu Hamil di Sumut Meninggal karena Terinfeksi Covid-19

Sedangkan kasus sembuh mencapai 80.727 atau bertambah 1.717 kasus. Dengan demikian, kasus aktif turun 1.309 kasus, sehingga jumlah kasus aktif kumulatif di Sumut menjadi 16.608 kasus.

Indikator penting lainnya adalah positivity rate Covid-19 di Sumut yang terus menurun hingga 8,31 persen, lebih kecil dari angka nasional yang masih berkisar 10,51 persen.

"Dengan tren yang terus konsisten, dimungkinkan positivity rate Sumut akan terus menurun hingga di bawah standar WHO, yaitu dibawah 5 persen," ungkap Irman.

Menurutnya, perbaikan kondisi penanganan Covid-19 di Sumut saat ini patut disyukuri. Namun, hal ini jangan sampai membuat semua orang lengah.

Sebab, kasus Covid-19 yang mulai melandai biasanya diikuti dengan tingkat kedisiplinan protokol kesehatan (Prokes) masyarakat yang juga menurun.

"Belajar dari pengalaman kita sebelumnya di gelombang pertama dan kedua, lonjakan kasus justru terjadi pada saat kasus sudah turun. Fase ini berat, karena kedisiplinan kita menerapkan Prokes diuji ketahanannya,” ungkapnya.

Untuk itu, kata Irman, sangat diharapkan kerja sama dari seluruh lapisan, baik pemerintah dan unsur masyarakat, untuk tidak kendor guna mempertahankan situasi yang mulai terkendali ini.

"Pak Gubernur dan Wagub di setiap kesempatan juga mengimbau agar kita selalu disiplin protokol kesehatan, dan upayakan agar segera vaksin. Sebab itulah cara yang paling realistis dan efektif untuk mengakhiri pandemi ini," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Warga di Klaten Tewas Diduga Dianiaya Adiknya, Polisi Masih Dalami Motifnya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

KM Bukit Raya Terbakar, Ratusan Penumpang di Pelabuhan Dwikora Pontianak Batal Berangkat

Regional
Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Cari Ikan di Muara Sungai, Warga Pulau Seram Maluku Hilang Usai Digigit Buaya

Regional
Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Dendam Kesumat Istri Dilecehkan, Kakak Beradik Bacok Warga Demak hingga Tewas

Regional
Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Digigit Buaya 2,5 Meter, Pria di Pasaman Barat Luka Parah di Kaki

Regional
Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Raih Satyalancana dari Jokowi, Bupati Jekek Ajak Semua Pihak Terus Bangun Wonogiri

Regional
TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

TKN Tantang PDI-P Tarik Semua Menteri Usai Sebut Jokowi Bukan Kader Lagi, Ini Tanggapan Gibran

Regional
Penumpang yang Tusuk Driver 'Maxim' di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film 'Rambo'

Penumpang yang Tusuk Driver "Maxim" di Jalan Magelang-Yogyakarta Terinspirasi Film "Rambo"

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Ayah Gembong Narkoba Fredy Pratama Divonis 1,8 Tahun Penjara, Seluruh Hartanya Dirampas Negara

Regional
Berangkat dari Jakarta, 'Driver' Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Berangkat dari Jakarta, "Driver" Maxim Dibunuh Penumpangnya di Jalan Magelang-Yogyakarta

Regional
Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Penumpang KMP Reinna Jatuh ke Laut, Saksi Sebut Posisi Korban Terakhir di Buritan

Regional
Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Kecelakaan Maut Bus Eka Vs Truk di Tol Solo-Kertosono, Satu Penumpang Tewas

Regional
Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com