Sementara itu, Kepala Desa Kasegeran Saefudin mengatakan, sebagian pemuda yang mengikuti jejak Siboen kini penghidupannya lebih baik.
"Sekarang ikut menjadi YouTube, dengan penghasilan di atas profesi sebelumnya. Sekarang sudah ada beberapa yang meninggalkan profesi awal, seperti pekerja kasar," kata Saefudin.
Baca juga: YouTuber Jovial da Lopez Bagikan Tips Raih Beasiswa
Dia menceritakan, dahulu mengirim Siboen menjalani pelatihan di Panti Regabilitasi Sosial Antasena, Magelang, Jawa Tengah, karena dianggap anak nakal.
"Bukan dalam arti nakal seperti judi, berkelahi, mencuri atau miras, itu tidak, tetapi nakal dalam hal ini jarang pulang ke rumah. Kemudian saya ajak ngobrol, kemudian dia ingin punya keterampilan khusus, sehingga saya kirim ke Magelang, itu tahun 2000," ujar Saefudin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.