Siboen menceritakan, ketika awal membuat konten YouTube hanya bermodal telepon pintar dengan spesifikasi seadanya. Untuk mengunggah video, ia menumpang WiFi di balai desa.
"Nge-upload video durasi tiga menit bisa berjam-jam, maklum wifi desa," ujar Siboen.
Berapa penghasilan Siboen dari YouTube?
Awalnya tidak seberapa. Namun pada 2019, ia pernah menerima bayaran mencapai Rp 150 juta per bulan.
Baca juga: YouTuber Jovial da Lopez Bagikan Tips Raih Beasiswa
"Tahun 2019 pernah sampai Rp 150 juta, tapi tahun 2020 mulai turun, terus turun-turun. Sekarang rata-rata per bulan sekitar Rp 50 juta, dari 10 channel yang saya miliki," ungkap Siboen.
Dengan kesuksesannya itu, baru-baru ini ia juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Sosial Tri Rismaharini sebagai pemuda kreatif lulusan panti rehabilitasi sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.