Kesulitan ekonomi yang dialami keluarga kecil ini berdampak terhadap penanganan Habid.
Menurut Febriani, saat ini Habid harus mengeluarkan fesesnya dari perut menggunakan kantong buatan sendiri.
Kantong buatan digunakan karena mereka tidak mampu untuk membeli kantong kolostomi yang dianjurkan oleh dokter.
"Kantong kolostomi mahal Pak, selembarnya bisa Rp 39.000. Kami tidak sanggup itu," kata Febriani.
Baca juga: Mari Bantu Perjuangan Tanto Si Penambal Perahu Merawat 4 Anaknya agar Bisa Bersekolah
Mengenai kondisinya, Febriani menjelaskan bahwa Habid sering kesulitan bernapas akibat kelainan jantung yang dideritanya.
"Habid sering sulit bernapas, tiba-tiba dia tidak bisa kontrol napasnya," kata Febriani.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Karimun Rachmadi mengatakan, Pemkab Karimun akan membantu pengobatan bayi Habid Maulana.
Bahkan, Bupati Karimun juga telah mendatangi dan melihat langsung kondisi bayi Habid seraya memberikan bantuan uang tunai dan paket sembako.
“Pak Bupati berjanji akan membantu agar Habid mendapatkan fasilitas BPJS PBI dari Pemerintah Kabupaten Karimun, selama menjalani pengobatan di Pekanbaru,” kata Rachmadi.
Rachmadi mengakui bahwa orangtua bayi Habid tidak mampu dan selama ini hanya memiliki BPJS mandiri.
“Jadi kami upayakan untuk peralihan ke BPJS PBI, karena di sana ada anggaran untuk keberangkatan dan biaya hidup selama menjalani rujukan," kata Rachmadi.
Ia menjelaskan, Habid Maulana akan mendapatkan pengobatan secara bertahap.
Untuk tahap awal, Habid akan menjalani operasi pembuatan anus, kemudian setelah itu juga akan menjalani pengobatan untuk dua penyakit lainnya.
"Jadi secara bertahap, mungkin membutuhkan proses yang cukup lama," kata Rachmadi.
Rachmadi mengatakan, bayi Habid Maulana juga akan mendapatkan bantuan dari Baznas Kabupaten Karimun.
"Mari bersama- sama mendoakan agar anak kita Habid Maulana bisa segera sembuh dan diberikan kelancaran dalam pengobatannya," kata Rachmadi.
Atas bantuan tersebut, Fitriani menyampaikan terima kasih kepada Bupati Karimun atas kepeduliannya terhadap Habid Maulana.
"Saya sangat berterima kasih dan bersyukur atas bantuan ini, karena memang kami tidak mampu untuk mebawa Habid untuk berobat," kata Febriani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.