PALEMBANG, KOMPAS.com - Di sekitar Jalan Lingkaran 1 Nomor 438 Kelurahan 15 Ilir Palembang, Sumatera Selatan, terdapat usaha pedagang pempek yang telah berdiri lebih dari setengah abad.
Tempat makan bernama Pempek Dempo 310 itu dikelola oleh keluarga Rianti sejak 50 tahun silam.
Baca juga: Apa Itu Ikan belida, Bahan Baku Pempek yang Kini Masuk Hewan Dilindungi?
Tempat makan ini cukup dikenal di kalangan masyarakat Palembang. Rasa pempek yang disajikan sangat khas dan lezat. Namun, memang harganya agak mahal.
Satu pempek dibanderol dengan harga Rp 7.000, untuk jenis pempek telok (telur), adaan (bulat), kriting, kulit, dan lenjer kecil.
Baca juga: Pempek Kualitas Super dari Ikan belida
Harga yang mahal ini bukan karena pemiliknya ingin cari untung besar. Namun, karena bahan baku pembuatan pempek tersebut menggunakan ikan putak yang memiliki nama latin Notopterus dan merupakan salah satu spesies ikan belida.
Harga daging ikan putak terbilang juga cukup tinggi, di mana untuk 400 gram daging ikan dijual Rp 35.000.
Jika dikalikan 1.000 gram atau 1 kilogram maka harga jual daging ikan ini mencapai Rp 87.500.
Supri merupakan salah satu pegawai Pempek Dempo 310 Palembang. Sejak berumur 14 tahun dia sudah membantu Rianti untuk berdagang makanan khas kota tertua di Indonesia tersebut.
Supri sudah khatam membuat pempek yang nikmat. Dari pengolahan daging yang apik, sampai campuran sagu, gandum sudah sangat dia kuasai.
Supri bercerita, dalam sehari, 10 kilogram daging ikan putak habis untuk membuat pempek.
Memang, produksi pempek di toko ini cukup terbatas karena harganya yang mahal serta hanya kalangan tertentu yang menjadi pelanggan mereka.
"Kalau orang lama, pasti tahu karena memang rasa pempek di sini tidak berubah," kata Supri, kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.