GOWA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa, Sulawesi Selatan, menanggung seluruh biaya perawatan AP, bocah korban ilmu hitam yang dilakukan keluarga di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf.
AP menjalani operasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf pada pukul 08.00 Wita, Senin (6/9/2021).
"Insyaallah Pemkab Gowa akan membantu pembiayaan sampai pulih begitu juga dengan mentalnya melalui Dinas PPPA akan selalu mendampingi korban," kata Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan kepada wartawan, Rabu (8/9/2021).
Baca juga: Orangtua Bocah Korban Ilmu Hitam di Gowa Kerap Tak Sadarkan Diri Saat Berobat di Rumah Dukun
Adnan menyayangkan praktik ilmu hitam yang dilakukan orangtua dengan mengorbankan anaknya sendiri.
"Kami atas nama pemerintah daerah sangat prihatin dengan kejadian ini di mana kekerasan terhadap anak dilakukan oleh orangtuanya sendiri," katanya.
Dia berharap, kejadian yang menimpa AP tak kembali terulang khususnya di wilayah Kabupaten Gowa.
"Terpenting kita imbau kepada masyarakat bila ada hal-hal seperti ilmu hitam agar masyarakat berhati-hati. Kita juga akan memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar hal-hal ini tidak berulang lagi bersama MUI," kata Adnan.
Baca juga: Dukun yang Korbankan Mata Kanan Bocah Perempuan di Gowa Ditangkap
Diberitakan sebelumnya, AP (6) bocah perempuan yang menjadi korban pesugihan kedua orangtuanya telah menjalani operasi mata kanan oleh tim medis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syech Yusuf, Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.
Operasi bedah mata ini sempat terhambat lantaran kondisi mental korban yang mengalami traumatik mendalam dan enggan bertatap dengan orang lain.
AP menjalani operasi mata kanan pada pukul 08.00 Wita, Senin (6/9/2021) di RSUD Syech Yusuf.
Operasi mata ini sempat tertunda selama beberapa hari lantaran kondisi mental AP yang mengalami traumatik mendalam dan enggan bertemu dengan orang lain.
"Operasi ini tadi kami lakukan sebab sebelumnya kami kesulitan melakukan observasi terhadap pasien akibat traumatik mendalam di mana pasien enggan terbuka dan berkomunikasi dengan orang lain kecuali hanya dengan seorang pamannya" kata Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Syech Yusuf dr Suryadi.
Suryadi mengaku ada beberapa sel pada bagian mata yang rusak dan kemungkinan akan kembali normal mengingat usai korban masih belia.
"Memang ada beberapa sel mata yang rusak dan mudah mudah akan membaik sebab usai pasien masih anak-anak yang memungkinkan sel tersebut akan tumbuh kembali," kata Suryadi.
Pihak rumah sakit juga mengaku bahwa bola mata korban masih utuh dan sempat mengalami pembengkakan beberapa hari sebelumnya.
"Soal bola mata pasien masih ada dan mudah mudahan penglihatan pasien akan kembali normal," kata Suryadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.