Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Terowongan Kuno, Warga Klaten Temukan Ikan Toman dan Bulus 20 Kilogram

Kompas.com - 08/09/2021, 07:56 WIB
Dony Aprian

Editor

KOMPAS.com - Warga Desa Sabrang Lor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menemukan ikan jenis toman dan bulus atau labi-labi di sekitar lokasi terowongan kuno peninggalan zaman kolonial Belanda.

Pj Kepala Desa (Kades) Sabrang Lor Budi Andrianto mengatakan, bulus seberat 20 kilogram itu rencananya akan diawetkan.

"Iya, warga ada yang menemukan ikan jenis toman atau apa varietas dari Kalimantan. Kalau di sini termasuk langka karena memang bukan daerahnya," katanya.

Baca juga: Terowongan Kuno di Klaten Ternyata Bekas Embung Peninggalan Belanda

Bahkan, kata Budi, ikan toman tersebut sempat ditawar orang dengan harga antara Rp 5 juta hingga Rp 7 juta.

Akan tetapi, warga yang menemukan ikan tersebut tidak melepasnya.

"Ikannya masih hidup. Sekarang masih dipelihara warga. Panjang sekitar 80 sentimeter," kata Budi.

Dia menambahkan, baru kali ini ditemukan bulus di embung Dukuh Samber yang akan direvitalisasi untuk kolam pemancingan dan kuliner itu.

Dikatakan Budi, proyek pembangunan kolam pemancingan dan kuliner dibiayai menggunakan anggaran dana desa.

"Kami menargetkan tiga tahun anggaran selesai. Tahap pertama ini pembersihan dan pembuatan talud dengan nilai anggaran Rp 190 juta," kata Budi.

Baca juga: Begini Penampakan Terowongan di Klaten yang Diduga Peninggalan Belanda

Diberitakan sebelumnya, warga Dusun Samber, Desa Sabranglor, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menemukan struktur bangunan terowongan yang diduga peninggalan zaman kolonial Belanda.

Penemuan itu berawal dari revitalisasi embung desa yang akan dibuat menjadi kolam pemancingan dan pusat kuliner.

Struktur bangunan itu ditemukan pada kedalaman 2 meter di bawah jalan desa.

Terowongan itu memiliki lebar sekitar 2 meter dan tinggi sekitar 2 meter. Bagian tengah terowongan tersebut ada gundukan tanah yang sudah mengering.

Terdapat pula susunan batu bata berukuran 20x10 sentimeter.

"Awalnya warga tidak tahu kalau itu terowongan, saat penggalian, alat berat mengikis struktur bebatuan yang ternyata terowongan," ujar (Pj) Kepala Desa Sabranglor Budi Andriyanto.

Sementara itu, anggota tim Balai Pelestarian Cagar Budaya Jateng yang juga Kepala Unit Candi Sewu Deny Wahju Hidayat mengatakan, sudah menerima laporan dari warga terkait penemuan terowongan diduga peninggalan Belanda.

"Kita akan tinjau ke lapangan. Bangunannya itu struktur cagar budaya. Kalau dilihat dari lokasinya memang untuk pertanian. Era Belanda itu memang selalu membuat fasilitas yang mendukung keuntungan," terang dia.

Deny mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas terkait di Klaten dan masyarakat untuk mengamankan keberadaan bangunan cagar budaya itu.

Karena peran masyarakat sangat dibutuhkan dalam merawat sekaligus melestarikan bangunan cagar budaya.

"Peran masyarakat untuk pelestarian cagar budaya itu diwajibkan. Jadi peran desa sangat diharapkan untuk ikut melestarikan bangunan cagar budaya," pungkas Deny.

 

Penulis Kontributor Solo, Labib Zamani

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Jalan Salib di Pulau Sumba, Angkat Isu Kerusakan Alam yang Jadi Masalah Zaman Modern

Regional
150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

150 Kios di Pasar Cipungara Subang Hangus Terbakar, Damkar Kesulitan Padamkan Api

Regional
Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Sebanyak 78.572 Keluarga Berisiko Stunting di Bengkulu

Regional
Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Nyamar Jadi Sopir Ojek Online, Pria di Malang Curi Tas Pemilik Warung Nasi

Regional
Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat 'Long Weekend'

Polresta Cirebon Siaga Kepadatan Pemudik Awal Saat "Long Weekend"

Regional
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana Sebut Kinerja Pemprov pada 2023 Meningkat, Berikut Indikator Capaiannya

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com