Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benteng Nieuw Victoria, Saksi Bisu Lahirnya Kota Ambon, Dibangun Tahun 1575

Kompas.com - 08/09/2021, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Benteng Nieuw Victoria menjadi saksi bisu berdirinya Kota Ambon yang resmi berdiri pada 7 September 1575.

Masyarakat lokal menyebut benteng ini dengan nama Benteng Victoria, Benteng ini memiliki sejarah panjang karena pernah diperebutkan oleh dua negara penjajah.

Portugis datang pertama kali di Ambon pada tahun 1513. Lalu mereka membangun benteng di Pantai Honipopu pada tahun 1575 dan dikenal dengan nama Benteng Nissa Senhora Annucida.

Ada juga yag menyebutnya Benteng Kota Laha atau Ferangi.

Baca juga: Rayakan HUT Ke-466, Ini Sejarah Lahirnya Kota Ambon

Benteng kokoh itu dibangun oleh pemerintah Portugis yang saat itu mendiami bumi Raja-raja, Maluku.

Pada masa pemerintahan kolonial, benteng Kota Laha diambil alih oleh Belanda dari Portugis.

Kala itu Ambon ditaklukkan oleh VOC pada 23 Februari 1605 dan dan nama benteng tersebut diubah menjadi Benteng Victoria.

Nama Victoria yang disematkan oleh Pemerintah kolonial Belanda sendiri karena memiliki arti kemenangan.

Benteng ini pernah mengalami kerusakan cukup parah akibat gempa besar yang mengguncang Ambon pada sekitar tahun 1754.

Baca juga: 20 Oleh-oleh Khas Medan, Ada Bika Ambon dan Lemang

Setelah direnovasi benteng itu berganti nama yakni Nieuw Victoria yang artinya kemenangan baru.

Belanda menggunakan tempat tesebut sebagai pusat pemerintahan, pertahanan, dan pembentukan kekuatan barisan tentara.

Benteng Victoria sendiri memiliki kamar-kamar dengan fungsinya masing-masing. Fungsinya sebagai tempat mengatur strategi dan tempat penyimpanan bahan makanan.

Di depan Benteng Victoria terdapat pelabuhan yang dahulu digunakan sebagai jalur penghubung kapal antar pulau.

Baca juga: Gelar Konferensi Musik Internasional Secara Virtual, Wali Kota Bicara soal Ambon City of Music

Melalui pelabuhan tersebut, Belanda dapat mengangkut hasil rempah-rempah untuk didistribusikan ke benua Eropa. Di sebelah Benteng terdapat pasar bagi orang-orang pribumi.

Jalan di depan benteng yang berhubungan langsung dengan bibir Pantai Honipopu bernama jalan Boulevard Victoria.

Di Benteng Victoria terdapat meriam yang berukuran raksasa.

Sekarang di beberapa kamar terdapat patung berukir yang terbuat dari kayu, dan peta perkembangan Kota Ambon dari abad 17 hingga 19, serta koleksi lukisan para Administrator Belanda di Maluku.

Baca juga: Wali Kota Ambon akan Buatkan Museum atau Buku untuk Kenang Glenn Fredly

Beranjak dari kisah perebutan benteng tersebut, tersimpan cerita luhur patriotisme dari seorang pejuang asal Maluku, Thomas Mattulessy atau yang dikenal sebagai Kapitan Pattimura.

Perjuangannya melawan penjajah membuatnya harus menghembuskan nafas terakhir di bawah tiang gantung Belanda pada 6 Desember 1817.

Benteng Victoria terletak di Kecamatan Sirimau, Kotamadya Ambon, Provinsi Maluku.

Karena terletak tepat di tengah kota, maka pengunjung dapat langsung jalan kaki ke arah timur sejauh 300 meter dari Terminal Mardika, terminal angkutan umum yang terletak di pusat kota.

Artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Benteng Nieuw Victoria, Cikal Bakal Berdirinya Kota Ambon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Cerita Penumpang KMP Wira Kencana 'Terjebak' 5 Jam di Dermaga Pelabuhan Merak

Regional
Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Bazar Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 2024 Diharapkan Bantu Tingkatkan Perekonomian HST

Regional
Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Kota Tangerang Luncurkan Calendar of Events 2024, Tunjukkan Potensi Daerah dan Investasi

Regional
Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Duel dengan Korban Saat Kepergok, Pencuri Motor di Brebes Akhirnya Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Kabur ke Sukabumi, Pelaku Utama Pembunuh Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Akhirnya Tertangkap

Regional
Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Kala Dua Siswa di Mamuju Sulbar Hafal Pancasila lalu Dapat Sepeda dari Jokowi...

Regional
Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Pria Pembunuh Mantan Istri di Mataram Terancam 15 Tahun Penjara

Regional
Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Mei, PDI-P Wonogiri Buka Pendaftaran Balon Bupati dan Wabup, Apa Saja Tahapannya?

Regional
Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Maksimalkan Pengelolaan Sampah, Pemkab Kediri Ajukan Revitalisasi TPST

Regional
Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Tuntaskan Persoalan Infrastruktur, Pemprov Riau Perbaiki Ruas Jalan Ahmad Yani

Regional
KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

KPU Jateng Buka Pendaftaran PPK Pilkada 2024, Honor hingga Rp 2,5 Juta

Regional
Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Pengiriman Ilegal Puluhan Kura-kura Ambon Digagalkan di Bakauheni

Regional
Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Kurasi IKN, Ridwan Kamil Jadi Penyambung Rasa Jokowi

Regional
Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Minta Jaminan Tidak Dihukum, Seorang Warga di Nunukan Serahkan Sepucuk Senjata Api Rakitan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 23 April 2024, dan Besok : Berawan Sepanjang Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com