Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermula dari Cinta Ditolak, Sopir Rental Ini Bunuh Kakak Adik di Sidoarjo, Jenazah Ditenggelamkan di Sumur

Kompas.com - 08/09/2021, 05:09 WIB
Robertus Belarminus

Editor

KOMPAS.com - Pemuda berinisal HE (25) menjadi gelap mata karena perasaan sukanya ditolak oleh Dira Fani Anjani (20), seorang mahasiswi keperawatan.

HE kemudian nekat menghabisi Dira dan adik korban berinisial DK (13).

Kejadian bermula saat HE mengunjungi rumah Dira di Desa Wedoro, Kecamatan Waru Sidoarjo, dengan tujuan untuk berbicara mengenai perasaannya kepada korban, Senin (6/9/2021).

Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pelaku dan korban telah saling kenal sekitar 1 tahun lamanya.

Baca juga: Kakak Adik di Sidoarjo Jadi Korban Pembunuhan, Jasadnya Dimasukkan ke Sumur

Sampai akhirnya, pelaku memiliki perasaan cinta kepada Dira.

Setelah tiba di rumah Dira, pelaku langsung memegang tangan korban untuk diajak bicara.

Akan tetapi, reaksi dari korban justru berteriak. Teriakan Dira membuat HE panik.

HE memilih membekap mulut korban dengan menggunakan tangannya agar tidak mengeluarkan suara dan menariknya ke dalam rumah korban.

"Karena mendengar suara cekcok pelaku dengan DR, akhirnya adik koban DK keluar dengan membawa pisau dapur untuk menyelamatkan kakaknya dari pelaku," kata Wahyu, di Mapolres Sidoarjo, Selasa (7/9/2021).

Melihat DA hendak menolok kakaknya, pelaku mencoba merebut pisau yang dibawa DA. 

Sempat terjadi tarik menarik antara pelaku dan DA.

Setelah merebut pisau dari tangan DA, pelaku menyerang korban dengan pisau itu.

DA pun tewas karena terlalu banyak mengeluarkan darah.

Dira melihat adiknya terkapar bersimbah darah semakin histeris.

Pelaku yang semakin panik akhirnya menganiaya Dira hingga tewas.

 

Ditenggelamkan ke sumur

Demi menghilangkan jejak, pelaku berusaha membersihkan darah yang tercecer di lantai dengan sarung warna hijau.

Pelaku lalu menenggelamkan dua bersaudara itu ke dalam sumur yang berada di belakang rumah korban.

Sebelum ditenggelamkan, pelaku mengikat batu di kaki kedua korban sebagai pemberat agar tidak mengapung ketika dimasukkan ke sumur.

Baca juga: Pembunuh Kakak-beradik di Sidoarjo Ditangkap, Motif Pelaku karena Cinta Ditolak Korban

Dari ruang tamu, pelaku menyeret dua jenazah ke bagian belakang rumah korban.

"Sumur itu sekitar 5-6 meter kedalamannya, setelah dilakukan penelusuran dengan lampu senter, terlihatlah helm milik korban warna hitam itu. Ternyata pelaku setelah memasukkan jenazah juga memasukkan pakaian korban ke dalam sumur agar tidak terlihat langsung," beber Wahyu.

Ditangkap kurang dari 1x24 jam

Dari temuan itu, Polresta Sidoarjo melakukan pengembangan hingga menemukan pelaku di salah satu rumah kos di daerah Sedati.

"Identitas pelaku ini dia pekerjaannya adalah sopir rental, dia warga Kediri. Tapi ngekos di Sedati," ungkap Wahyu.

Polisi menangkap pelaku dalam waktu kurang dari 24 jam.

 

Pelaku HE dihadiahi timah panas oleh petugas karena berusaha melarikan diri ketika dikepung oleh petugas.

"Kami lakukan tindakan terarah dan terukur kepada pelaku karena berusaha melarikan diri," kata Wahyu.

Baca juga: Kisah Kartolo, Legenda Seniman Ludruk Surabaya Penerima BLT, Mau Jual Rumah di Atas Rp 6 Miliar demi Anak Cucu

Polisi mengamankan satu laptop milik korban, empat ponsel berbagai merek yang juga milik korban, dan satu mobil Sigra milik korban.

Atas perbuatannya, pelaku HE dijerat dengan Pasal 338, 365 Ayat 3 KUHP dengan ancaman kurungan 15 tahun penjara dan Pasal 80 Ayat 3 UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Perubahan UU RI Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara.

(KOMPAS.COM/MUCHLIS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com