"Sebanyak 350 paket sembako bantuan dari pembaca Kompas yang disalurkan oleh YDKK, akan dibagikan kepada masyarakat ekonomi lemah di sekitar 7 unit bisnis Kompas Gramedia di Pekanbaru," kata Koordinator Tanggap Bencana YDKK Rendra Sanjaya.
Penyaluran donasi ke 4 wilayah di Indonesia ini merupakan bagian dari penyerahan paket sembako dan multivitamin sebanyak 6.350 paket untuk berbagai kelompok masyarakat yang terdampak pandemi di berbagai wilayah di Indonesia.
Selanjutnya, Yayasan DKK juga akan menyalurkan donasi untuk kaum disabilitas di Kota Solo dan masyarakat yang terdampak pandemi di Bogor.
Dana Kemanusiaan Kompas (DKK) adalah lembaga filantrofi media yang didirikan oleh Jakob Oetama dan PK Ojong (founders Kompas Gramedia).
DKK bertransformasi menjadi Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas sejak 2011.
Cikal bakal DKK dimulai pada 1966 ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Ali Sadikin, mengajak media massa memberikan sekaligus mengumpulkan dana dari masyarakat untuk membantu masyarakat miskin.
Pemicu lainnya adalah penggalangan dana melalui dompet pembaca Harian Kompas untuk membantu korban banjir di Solo tahun 1966.
Baca juga: Kompas Gramedia Kembali Gelar Donasi Darah dan Plasma Konvalesen
Sejak 1982, DKK tidak hanya mengumpulkan dana tetapi juga terjun langsung menyalurkan dana kepada korban bencana letusan Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Jawa Barat.
Kegiatan mengumpulkan dan menyalurkan dana pembaca secara langsung kepada korban bencana selanjutnya menjadi pola kerja standar DKK, saat terjun ke berbagai peristiwa bencana yang meliputi bencana alam, bencana akibat konflik, dan bencana kemanusiaan.
Pengumpulan dan penyaluran dana terbesar dilakukan ketika terjadi bencana gempa dan tsunami di Aceh dan Sumatera pada 2004-2005.