TEGAL, KOMPAS.com - Hari pertama pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, sejumlah guru SMP Negeri 9 Kota Tegal Jawa Tengah, berdandan tokoh pewayangan Punakawan, Gatotkaca dan Hanoman, Selasa (7/9/2021).
Mereka menyambut kedatangan siswa-siswi bahkan sejak dari gerbang pintu masuk hingga mengantarnya ke ruang kelas.
Kepala SMP Negeri 9 Tegal Eko Winarno menyebut, inovasi tersebut sengaja dilakukan untuk menyambut siswa dengan cara yang menyenangkan setelah lebih dari setahun, siswa melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Selama hampir dua tahun PJJ, siswa dihadapkan dengan banyak masalah, terutama masalah psikososial. Dengan inovasi begini diharapkan bisa membangkitkan semangat dan motivasi siswa," kata Eko di SMPN 9 Tegal, Selasa.
Baca juga: Kasus Covid-19 di Kota Tegal Melandai, Tempat Isolasi Terpusat Kosong
Eko mengatakan, pihaknya berusaha membangkitkan semangat siswa dengan melakukan Masa Orientasi Siswa (MOS) bertajuk September ceria yang berlangsung hingga 11 September mendatang.
"Perlu kita berikan relaksasi di hari pertama belajar di sekolah. Kita kesampingkan suasana pembelajaran yang membosankan dan kaku," kata Eko.
Eko berharap, pihak sekolah bisa memberikan relaksasi yang dikemas menarik dan tidak menegangkan.
"Melalui kegiatan yang menyenangkan diharapkan para siswa-siswi dapat kembali semangat dan percaya diri dalam mengikuti PTM terbatas," kata Eko.
Baca juga: Hari Pertama PTM Terbatas di Kota Tegal, Banyak Siswa Bingung Cari Ruang Kelas
Dari total 630 siswa, di hari pertama PTM terbatas pihak sekolah hanya mendatangkan 120 siswa.
Hal itu dilaksanakan demi menjaga protokol kesehatan secara ketat.
"Saat ini kita hanya menghadirkan 25 persen siswa, atau 120 dari total ada 630 siswa-siswi di sekolah kami," kata Eko.
Baca juga: PPKM DI Yogyakarta Turun ke Level 3, Sri Sultan Belum Berani Buka Sekolah
Selain menjaga protokol kesehatan, imbuh Eko adanya pembatasan jumlah siswa juga untuk menjaga mobilitas agar sekolah tidak terlalu ramai.
"Prokes jaga carak, hingga cuci tangan dan cek suhu tubuh dilakukan sehingga harapannya jangan sampai terjadi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.