Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bagus Membangun Guna Guna Snack hingga Pembeli Terkena "Mantra Guna-guna"

Kompas.com - 07/09/2021, 15:05 WIB
Achmad Faizal,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Siang itu Achmad Bagus Nur Sandy sedang menunggu pembeli di rumahnya di Jalan Jajar Tunggal Utara Surabaya, Jawa Timur.

Pembeli tersebut sudah memesan melalui marketplace atau lapak jual beli online tempat dia mempromosikan produknya.

Baca juga: Tak Mau Ada Kesenjangan Sosial di Sekolah, Eri Cahyadi Ingin UMKM Surabaya Buat Seragam Siswa

Kata bapak satu anak ini, meski di depan rumahnya diberi tanda logo produk yang dijual, kadang pihak pengambil dan pengirim barang kerap salah alamat.

"Padahal sudah saya kasih lambang produk di depan rumah, tapi pengirim sering salah alamat ke rumah tetangga, jadi saya enggak enak ke tetangga," katanya kepada Kompas.com belum lama ini.

Bagus memang tidak memiliki kios khusus untuk memajang produk makanan ringannya.

Selain menggunakan ruang tamu rumahnya dan lapak jual beli online, Bagus menitipkan produknya untuk dipajang ke sejumlah tempat seperti hotel dan rumah makan di Surabaya.

Namun, sejak pandemi Covid-19, Bagus menarik semua produk dari hotel dan restoran.

"Tahu sendiri kan Mas, saat pandemi semua hotel dan restoran sepi, daripada nanti produknya kedaluwarsa akhirnya saya tarik semua," ujar dia.

Bagus adalah pemilik produk makanan ringan jenis roti kering dan basah dengan merek "Guna Guna Snack".

Untuk jenis snack kering ada empat varian yang diproduksi, dari Semprit Keju Ovomalt, Schuimpjes, Almond Crispy, hingga Soes Kering Renyah.

Baca juga: 3.190 UMKM Ikut Festival Kuliner #PejuangLokal, Blibli Pecahkan Rekor MURI

Sementara jenis snack basah, ada Macaroni Schotel, Spiku Ovomalt/Nutella, Ontbijtkoek w/Lotus Biscoff, Proll Tape, hingga Panada, Lumpia Macaroni hingga Misoa Goreng.

"Kalau produk snack kering stok ada banyak karena masa kedaluwarasa enam bulan, kalau snack basah harus pesan sehari sebelumnya," ujar Bagus.

Merintis usaha

Bagus mengembangkan usaha Guna Guna Snack sejak 2011.

Produk ini berawal dari resep keluarga sang istri, Francisca Fenny.

Ide usaha ini adalah menyediakan produk makanan ringan oleh-oleh khas Surabaya dengan cita rasa prima dilengkapi unsur resep ala negeri kincir angin Belanda.

"Kami juga  memasukkan unsur kekinian dalam produk kami dari sisi kemasan sehingga lebih menarik dan enak dibawa," jelasnya.

Mengangkat tagline "Mantra Snack", Bagus berharap para pembeli akan terkena guna-guna setelah menikmati produknya. Sehingga terus membayangkan rasa lalu kembali membeli produk tersebut

Modal sendiri

Bagus memulai usahanya dengan modal sendiri.

Pemilik usaha snack Guna Guna Snack menunjukkan produknya serta prestasi sebagai salah satu The big start Indonesia blibli.com 2018.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Pemilik usaha snack Guna Guna Snack menunjukkan produknya serta prestasi sebagai salah satu The big start Indonesia blibli.com 2018.
"Saya ingat saat itu, modal patungan dari tunjangan hari raya saya dan istri total sebesar Rp 5 juta," ucapnya.

Untuk permodalan, dia memilih modal sendiri daripada mendapatkan kucuran dari bank.

"Lebih baik saya pinjam keluarga tanpa bunga, tapi bayarnya tepat waktu, daripada pinjam di bank dengan membayar bunga," ujarnya.

10 tahun menjalankan dan mengembangkan usahanya, Bagus mengaku mendapatkan layanan pembinaan dari sejumlah pihak seperti Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kota Surabaya hingga BUMN.

Dari pembinaan tersebut, Bagus mendapatkan banyak mendapatkan bantuan kemudahan pengurusan izin usaha seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), hingga Nomor Induk Berusaha (NIB).

Ujian di tengah Pandemi

Pandemi Covid-19 melumpuhkan sendi-sendi perekonomian bangsa, tidak terkecuali usaha yang dijalankan Bagus.

Proses pembuatan produk makanan ringan merk Guna Guna.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Proses pembuatan produk makanan ringan merk Guna Guna.

Setahun terakhir saat pandemi Covid-19 melanda, Bagus mengaku omzetnya turun drastis.

"Pandemi kemarin benar-benar ujian bagi kami. Omzet yang biasa Rp 20-Rp 30 juta per bulan turun menjadi Rp 3 juta per bulan, Rp 3 juta itu penghasilan kotor," kata Bagus.

Semua produk yang dipajang di sejumlah restoran dan hotel di Surabaya juga ditarik karena sepi pengunjung.

"Kami sempat drop dan berangan-angan untuk kembali bekerja untuk menopang penghasilan keluarga," jelasnya.

Bagus mengaku juga sempat memutus ikatan kerja dua pegawainya yang selama ini membantu produksi.

"Sebenarnya saya kasihan, tapi bagaimana lagi, kondisinya seperti ini. Akhirnya semua proses produksi kami jalankan sendiri," ucap Bagus.

Untuk menjual stok produk yang ada, dia gencar memanfaatkan promosi online melalui media sosial hingga ke lapak-lapak jual beli online.

Beberapa waktu terakhir, semangat Bagus dan istrinya kembali bangkit setelah dia mendapatkan laporan surat elektronik bahwa ada 2.400 pencarian di Google yang mencari alamatnya.

Dapur produksi produk makanan ringan merk Guna Guna Snack di Surabaya.KOMPAS.COM/ACHMAD FAIZAL Dapur produksi produk makanan ringan merk Guna Guna Snack di Surabaya.

Ditambah pada bulan-bulan sebelumnya, banyak kunjungan dari kelompok keluarga hingga rombongan tim basket yang langsung datang ke rumahnya untuk memborong produk makanan ringan.

Dari situ dia yakin bahwa promosi melalui lapak jual beli online dan media sosial sangat efektif.

"Kami jadi terus mendalami ilmu digital marketing karena sangat membantu sekali," ucap dia.

Bagus belum memiliki keinginan membuka kios khusus.

Menurut dia, dengan memanfaatkan lapak jual beli online dan media sosial, sangat cukup untuk memasarkan produk buatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Tak Terima Ibunya Dihina, Pria di Riau Bunuh Istrinya

Regional
Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Sambut Indonesia Emas 2045, GP Ansor Gelar Acara Gowes Sepeda Jakarta-Bogor

Regional
Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Pengadaan Kapal Fiktif Rp 23,6 Miliar, Pengusaha Cilegon Divonis 4 Tahun Penjara

Regional
5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

5 Pemandian Air Panas Magelang, Ada yang Buka 24 Jam

Regional
Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Terduga Pelaku Pembunuhan Karyawan Toko Pakaian Asal Karanganyar Belum Tertangkap

Regional
Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Motif Pembunuhan Mantan Istri di Kubu Raya, Korban Minta Rp 2,5 Juta dan Cekcok

Regional
Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Soal Hibah Pembangunan Gedung Baru Senilai Rp 7,3 M, Kejari Blora: Gedung Sempit

Regional
Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Miring Sejak 2018, Jembatan Dermaga Sei Nyamuk di Pulau Sebatik Ambruk

Regional
Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Kesaksian Korban Truk Terguling di Kebumen: Remnya Blong, Bannya Bocor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com