Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Puskesmas di Sulut Tak Punya Alat Rapid Test Antigen, Gubernur Olly: Kita Cek ke Lapangan

Kompas.com - 07/09/2021, 07:30 WIB
Skivo Marcelino Mandey,
Dony Aprian

Tim Redaksi

MANADO, KOMPAS.com - Sedikitnya lima puskesmas di Kabupaten Bolaang Mongondow (Bolmong), Sulawesi Utara, tidak memiliki alat rapid test antigen.

Hal itu disampaikan anggota DPRD Sulut Yusra Alhabsyi kepada Gubernur Olly Dondokambey saat rapat paripurna di Kantor DPRD Sulut, Senin (6/9/2021).

Politisi PKB itu mengungkapkan masalah tersebut saat rapat paripurna akan ditutup.

"Interupsi pimpinan, karena ini momentum yang tepat saya ingin menyampaikan kepada Pak Gubernur untuk memberikan perhatian yang lebih serius di wilayah Bolaang Mongondow berkaitan dengan penanganan pandemi Covid-19," kata Yusra, Senin.

Baca juga: Cerita Dokter yang Kliniknya Dijadikan Tempat COD Alat Rapid Test Antigen Ilegal

Dikatakan Yusra, kalau data selama ini disebutkan bahwa wilayah Bolmong masuk zona oranye Covid-19, padahal kurangnya melakukan tracing dan testing.

"Kami telah melakukan koordinasi dengan Pemda Bolmong termasuk secara teknis dengan dinas kesehatan, ternyata ada lima puskesmas di Bolaang Mongondow tidak memiliki minimal alat rapid antigen, tidak ada stok di kecamatan-kecamatan tersebut," ungkapnya..

Dia menyebut, hampir bisa memastikan seluruh wilayah Bolmong tidak punya alat rapid test antigen.

"Saya sudah koordinasi kepada kepala dinas kabupaten yang bersangkutan mengatakan kepada saya bahwa tidak tersedia anggaran dan bahannya di Kabupaten Bolaang Mongondow," sebutnya.

Menurut dia, kondisi ini sangat memprihatinkan.

"Bahkan hampir setiap hari, hampir semua desa kurang lebih satu setengah bulan yang lalu sampai hari ini bukan hal asing orang mendengarkan turut berdukacita atau Inalillahi Wainailaihi Rojiun," ucapnya.

Baca juga: Ratusan Alat Rapid Test Antigen Ilegal Beromzet Miliaran di Semarang, Diduga Disuplai dari Jakarta

Oleh karena itu, sebelum terjadi lebih parah di Bolmong, ia yakin Gubernur Olly Dondokambey pasti mampu mengambil langkah-langkah terkoordinasi dengan pemerintah daerah.

"Jangan sampai kemudian secara data di sana aman, tapi lihat kondisinya tidak aman," ujarnya.

Menanggapi apa yang disampaikan Yusra, Gubernur Olly Dondokambey hanya menjawab singkat.

"Nanti apa yang dipertanyakan Pak Yusra itu kita cek ke lapangan. Kalau memang dorang (mereka) tracing kurang, torang (kita) nanti bantu tracing cek lapangan. Kita testing samua lapangan," ucap Olly saat konfrensi pers usai paripurna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com