Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Polisi Tabrak Pengendara Motor hingga Tewas | Anak Kambing Berwajah Menyeramkan

Kompas.com - 07/09/2021, 06:56 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Seorang anggota polisi di Garut, Jawa Barat, berinsial S diamankan setelah mencoba kabur usai menabrak sejumlah pengendara di Kecamatan Tarogong Kidul, Selasa (31/8/2021), pukul 17.00 WIB.

Akibat kejadian itu, seorang pengendara motor tewas.

Saat ini, S sedang menjalani pemeriksaan oleh Propam Polres Garut.

Diketahui, S polisi yang bertugas di salah satu Polsek di Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Sementara itu, warga Kampung Sindanglaut, Desa Saganten, Sidangbarang, Cianjur, Jawa Barat, dihebohkan dengan anak seekora anak kambing yang bau lahir dengan wajah meyeramkan.

Selain hanya memiliki satu kelopak dengan dua bola mata yang besar, bentuk gigi-gigi yang berukuran besar seperti manusia sehingga terlihat aneh.

Kambing tersebut diketahui milik seorang warga bernama Effendi. Diduga anak kambing itu mengalami kelainan genetika.

Baca populer nusantara selengkapnya:

1. Polisi tabrak pengendara motor hingga tewas

Ilustrasi kecelakaan lalu lintasGAS2.org Ilustrasi kecelakaan lalu lintas

Seorang oknum polisi yang bertugas di salah satu Polsek di Garut, Jawa Barat, berinisial S, diamankan setekah menabrak sejumlah pengedara di Kecamatan Tagorong, Kidul, Selasa (31/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Akibatnya, satu orang pengendara motor tewas.

Seorang saksi mata kejadian bernama Anggi Nur (32) mengatakan, mobil itu sebelmunya terlibat tabrakan di kawasan Simpang Lima Garut.

Setelah itu, sambungnya, pelaku melarikan diri ke Jalan Pembangunan dan kembali menabrak pengendara lain di kawasan Perempatan Gordah.

Kata Anggi, warga sempat mengejar pelaku sejak pelaku terlibat kecelakaan di Simpang Lima.

"Dalam proses pengejaran itu lah dia sepanjang jalan ngebut hingga menyebabkan beberapa pengendara lain tertabrak," kata Anggi dikutip dari TribunJabar.di.

Kata Anggi, pelarian pelaku berhenti setelah mobil yang dikendarainya menabrak mobil di depan RSUD Dr Slamey Garut.

"Supirnya kemudian melaju lagi hingga ke depan rumah sakit RSUD Dr Slamet Garut, di sana dia kembali menabrak mobil lain dan terhenti," ujarnya.

Baca juga: Detik-detik Anggota Polisi Kabur Usai Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

 

2. Anak kambing berwajah menyeramkan

Seekor anak kambing di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, lahir dalam kondisi wajah menyeramkan, diduga akibat kelainan genetika.Dok Pribadi: Rahmat Effendi Seekor anak kambing di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, lahir dalam kondisi wajah menyeramkan, diduga akibat kelainan genetika.

Seekor anak kambing yang baru dilahirkan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengegerkan warga karena memiliki wajah menyeramkan.

Kambing tersebut memiliki satu kelopak dengan dua bola mata yang besar, bentuk gigi-gigi yang berukuran besar seperti manusia sehingga terlihat aneh. Diduga kambing itu mengalami kelainan genetika.

Pemilik kambing, Rahmad Effendi (56) mengatakan, sebelum melahirkan, induk kambing memerlihatkan perilaku yang tak biasa.

Sepanjang malam, sambungnya, mengembek dan meronta-ronta di dalam kandang.

“Esoknya saya cek ternyata mau lahiran, kepala anaknya sudah nongol,” kata Rahmat saat dihubungi Kompas.com, Senin (6/9/2021).

Namun, saat ditunggu berjam-jam induk kambing betina itu tak kunjung melahirkan.

Ketika dicek yang kedua kalinya, kepala anak kambing tersebut sudah tidak bergerak.

“Sepertinya sudah mati, tidak ada tanda-tanda kehidupan,” ujarnya.

Baca juga: Warga Cianjur Geger, Anak Kambing Milik Rahmat Lahir Berwajah Menyeramkan, Induknya Berlaku Aneh Saat Akan Melahirkan

 

3. Murid kelas 4 SD lupa cara membaca

Ilustrasi sekolah tatap muka. KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Ilustrasi sekolah tatap muka.

Pandemi Covid-19 yang mengharuskan pelajar belajar secara daring di rumah ternyata meninggalkan jejak prihatin bagi seorang murid sekolah dasar di Cianjur, Jawa Barat.

Murid kelas 4 di sebuah sekolah dasar negeri di Cianjur diketahui lupa cara membaca saat sekolah tatap muka kembali dibuka.

Dari penelusuran Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, murid tersebut tak ada yang memperhatikan kegiatan belajar di rumah karena ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal.

Karena prihatin, guru-guru di SD anak tersebut pun berembuk dan fokus untuk menangani secara cepat agar murid tersebut bisa kembali membaca.

"Jadi ada murid kelas 4 sekolah dasar yang lupa cara membaca karena kelamaan di rumah. Setelah kami telusuri ternyata ibunya bekerja dan ayahnya sudah meninggal, jadi tak ada yang memperhatikannya saat belajar di rumah," ujar Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Cianjur, Himam Haris, di Kampus SMKN 1 Cianjur, Senin (6/9/2021).

Baca juga: Efek Kelamaan Belajar dari Rumah, Murid Kelas 4 SD Mengaku Lupa Cara Membaca

 

4. Penggali kubur diduga jadi korban pungli intensif

Suhari, juru kunci di TPU Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang saat menunjukkan makam jenazah Covid-19 dimakamkan di TPU itu, Senin (6/9/2021).KOMPAS.COM/ANDI HARTIK Suhari, juru kunci di TPU Kelurahan Pandanwangi, Kota Malang saat menunjukkan makam jenazah Covid-19 dimakamkan di TPU itu, Senin (6/9/2021).

Sejumlah penggali kubur di TPU Pandanwangi, Kota Malang mengaku belum menerima insentif yang menjadi haknya.

Seharusnya mereka menerima insentif sebesar Rp 750.000 untuk sekali pemakaman.

Salah seorang penggali kubur di TPU tersebut Suhari mengaku, tidak menerima insentif sesuai jumlah yang seharusnya.

Menurutnya, dari jumlah insentif Rp 750.000 per pemakaman, petugas yang menyalurkan diduga memotong sebanyak Rp 200.000.

Alasannya untuk atasan dan sebagai uang bensin.

"Pertama kali menerima insentif itu langsung dua pemakaman. Katanya Rp 750.000 cuma dipotong untuk atasannya katanya Rp 100.000. Terus petugasnya minta lagi buat uang bensin Rp 100.000," kata dia, Senin (6/9/2021).

Terkait dengan itu, Wali Kota Malang Sutiaji angkat bicara.

Sutiaji pun tidak memungkiri dugaan penggelapan insentif penggali kubur itu.

Sebab, insentif untuk periode sebelum Mei 2021 sudah dicairkan. Seharusnya, dana insentif itu sudah tersalurkan.

"Itu namanya penggelapan. Kalau sebelum Mei berarti penggelapan. Kita cairkan uang itu," katanya di Balai Kota Malang, Senin.

Baca juga: Kesaksian Suhari, Penggali Kubur yang Diduga Jadi Korban Pungli Insentif: Dipotong Rp 200.000, Buat Atasan dan Bensin

 

5. Dua pelaku begal yang beraksi di depan kantor Wali Kota Semarang ditangkap

Sebanyak dua orang terkapar setelah menjadi korban begal di depan Kantor Wali Kota Semarang, Minggu (5/9/2021) dini hari.DOK POLRESTABES SEMARANG Sebanyak dua orang terkapar setelah menjadi korban begal di depan Kantor Wali Kota Semarang, Minggu (5/9/2021) dini hari.

Dua dari tiga pelaku begal yang beraksi di depan Kantor Wali Kota Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 03.41 WIB ditangkap polisi.

Kedua pelaku yakni berinsisial AP (27), MHM (22). Sementara satu pelaku lagi berinisial AS (22) masih dalam pengejaran.

"Kurang lebih kejadian jam 03.41 subuh. Jam 20.00 malam satu tersangka ditangkap. Kemudian jam 03.00 subuh tadi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Senin (6/9/2021).

Kata Anwar, akibat kejadian tersebut seorang warga berinisial SB (20), warga Manyaran, tewas di lokasi kejadian.

Sementara SR (19), warga Mayangsari Selatan mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum pUsat (RSUP) Kariadi.

"Kondisi korban atas nama SB meninggal di tempat kejadian. Korban kedua, SR masih penanganan medis, belum sadar," ujarnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dapat dijerat dengan pasal 365 KUHPidana ayat 4 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara.

Baca juga: Beraksi di Depan Kantor Walkot Semarang, 2 Begal yang Tewaskan Korbannya Ditangkap

 

Sumber: Kompas.com (Penulis: Taufiqurrahman, Riska Farasonalia | Aprilai Ika, David Oliver Purba, | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Phytag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Pergi ke Sawah, Pencari Rumput di Lampung Tewas Tersambar Petir

Regional
Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Tentara Amerika Ditemukan Meninggal di Hutan Karawang, Diduga Terkena Serangan Jantung

Regional
Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Pelaku Pembunuhan Perempuan di Polokarto Sukoharjo Ternyata Mahasiswa, Terancam Penjara 20 Tahun

Regional
Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Menteri PAN-RB: Ada 2,3 Juta Formasi PPPK, Terbesar dalam 10 Tahun Terakhir

Regional
Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Polisi Geledah Kantor Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Terkait Dugaan Korupsi Puskeswan

Regional
Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Pencarian Dokter Wisnu yang Hilang di Perairan Lombok Tengah Diperpanjang

Regional
Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Kinerja SPM Tetap Baik, Pemkot Tangerang Diapresiasi Kemendagri

Regional
Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Takut Ditangkap Warga, Pelaku Perampokan di Jambi Hamburkan Uang Rp 250 Juta Milik Korban ke Jalan

Regional
Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Pelaku Perampokan Bersenjata Api di Toko Emas Blora Berhasil Ditangkap, Ternyata Komplotan Residivis

Regional
Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Mantan Gubernur NTB Hadir dalam Sidang Pencemaran Nama Baik Tuduhan Perselingkuhan

Regional
Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Gerombolan Massa Tawuran di Perkampungan Magelang, Bawa Celurit dan Botol Kaca

Regional
Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Mantan Caleg di Pontianak Tipu Warga Soal Jual Beli Tanah Senilai Rp 2,3 Miliar

Regional
Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Fakta Temuan Kerangka Wanita di Pekarangan Rumah Kekasihnya, Pelaku Residivis Pembunuhan

Regional
Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Ribuan Warga di 7 Desa di Lebong Bengkulu Tolak Direlokasi, BPBD: Ancaman Bencana Tinggi

Regional
Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Perbaiki Lampu, Anggota DPRD Kubu Raya Meninggal Tersengat Listrik

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com