Menurutnya, dari jumlah insentif Rp 750.000 per pemakaman, petugas yang menyalurkan diduga memotong sebanyak Rp 200.000.
Alasannya untuk atasan dan sebagai uang bensin.
"Pertama kali menerima insentif itu langsung dua pemakaman. Katanya Rp 750.000 cuma dipotong untuk atasannya katanya Rp 100.000. Terus petugasnya minta lagi buat uang bensin Rp 100.000," kata dia, Senin (6/9/2021).
Terkait dengan itu, Wali Kota Malang Sutiaji angkat bicara.
Sutiaji pun tidak memungkiri dugaan penggelapan insentif penggali kubur itu.
Sebab, insentif untuk periode sebelum Mei 2021 sudah dicairkan. Seharusnya, dana insentif itu sudah tersalurkan.
"Itu namanya penggelapan. Kalau sebelum Mei berarti penggelapan. Kita cairkan uang itu," katanya di Balai Kota Malang, Senin.
Dua dari tiga pelaku begal yang beraksi di depan Kantor Wali Kota Semarang, Jawa Tengah pada Minggu (5/9/2021) sekitar pukul 03.41 WIB ditangkap polisi.
Kedua pelaku yakni berinsisial AP (27), MHM (22). Sementara satu pelaku lagi berinisial AS (22) masih dalam pengejaran.
"Kurang lebih kejadian jam 03.41 subuh. Jam 20.00 malam satu tersangka ditangkap. Kemudian jam 03.00 subuh tadi," kata Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar kepada wartawan di Mapolrestabes Semarang, Senin (6/9/2021).
Kata Anwar, akibat kejadian tersebut seorang warga berinisial SB (20), warga Manyaran, tewas di lokasi kejadian.
Sementara SR (19), warga Mayangsari Selatan mengalami luka-luka dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum pUsat (RSUP) Kariadi.
"Kondisi korban atas nama SB meninggal di tempat kejadian. Korban kedua, SR masih penanganan medis, belum sadar," ujarnya.
Atas perbuatannya, para pelaku dapat dijerat dengan pasal 365 KUHPidana ayat 4 tentang pencurian dengan kekerasan dengan ancaman hukuman paling lama 20 tahun penjara.
Baca juga: Beraksi di Depan Kantor Walkot Semarang, 2 Begal yang Tewaskan Korbannya Ditangkap
Sumber: Kompas.com (Penulis: Taufiqurrahman, Riska Farasonalia | Aprilai Ika, David Oliver Purba, | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Phytag Kurniati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.