Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kartolo, Legenda Seniman Ludruk Surabaya Penerima BLT, Mau Jual Rumah di Atas Rp 6 Miliar demi Anak Cucu

Kompas.com - 07/09/2021, 06:11 WIB
Ghinan Salman,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Seniman ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur, Cak Kartolo, berencana menjual rumahnya.

Situasi pandemi Covid-19 yang tak menentu membuat Kartolo memutuskan untuk menjual rumahnya yang ia tempati bersama keluarganya sejak 1984.

Rumah pribadi Kartolo itu berada di Jalan Kupang Jaya 1, Surabaya. Rumah yang akan dijual itu memiliki luas 440 meter persegi.

Baca juga: Koperasi Sekolah di Surabaya Dilarang Jual Seragam, Eri Cahyadi: Kalau Ada yang Sudah Bayar Kita Kembalikan Uangnya

Dia menuturkan, sempat ada yang menawar Rp 6 miliar, tetapi Cak Kartolo masih menunggu kemungkinan adanya tawaran lain yang lebih tinggi lagi.

"Sempat ada yang menawar Rp 6 miliar, tetapi saya masih menunggu tawaran yang lebih tinggi lagi," kata Kartolo, di tempat tinggalnya, Senin (6/9/2021).

Kartolo menuturkan, ia tak mempermasalahkan harga yang ditawarkan asalkan dari hasil penjualan itu bisa cukup untuk membeli tanah dan dibangunkan rumah untuk anak dan lima cucunya.

"Saya berencana membeli tanah dan dibangun rumah untuk anak cucu," ujar dia.

Kartolo sendiri merasa pemerintah tidak tinggal diam terhadap seniman tradisional yang terdampak pandemi Covid-19.

Hal itu terbukti karena dirinya juga terdaftar sebagai penerima bantuan langsung tunai.

"Sebab, saya juga terdata mendapatkan bantuan langsung tunai atau BLT, yang sekali cair dapat Rp 300.000 itu," kata Kartolo.

Wakil Wali Kota Surabaya Armuji yang mengunjungi kediaman pribadi Kartolo, Senin (6/9/2021), menyampaikan, pandemi memang memberikan dampak yang luar biasa dalam berbagai aspek.

"Di Balai Pemuda Alun-alun Surabaya pun sekarang belum bisa menggelar pertunjukan seni, ini yang memaksa kita memutar otak agar bisa beradaptasi dengan kondisi," kata Armuji.

Ia pun memberikan motivasi kepada Kartolo dan mendorong agar maestro ludruk itu bisa berkolaborasi dengan teknologi di era digitalisasi ini.

"Nanti Cak Kartolo bisa pakai YouTube, Instagram, atau media sosial lainnya biar generasi muda kita tahu ludruk," tutur dia.

Armuji mengaku sangat mengapresiasi atas kiprah maestro ludruk Kota Surabaya tersebut.

Baca juga: Gilang, Pelaku Fetish Kain Jarik Kedapatan Main HP di Dalam Penjara, Begini Penjelasan Karutan Surabaya

Ia juga menceritakan, saat masih kecil, Armuji cukup sering menyaksikan pertunjukan ludruk dari kampung ke kampung.

Karena itu, Armuji juga menitipkan pesan agar Cak Kartolo mencetak generasi penerus seniman Ludruk.

"Saya apresiasi atas kiprah Cak Kartolo yang telah memberikan warna terhadap dunia ludruk di kota Surabaya hingga ke Suriname," ujar Armuji.

Sebelum meninggalkan rumah Kartolo, Armuji menyerahkan bantuan pribadi sejumlah uang senilai Rp 50 juta sebagai bentuk perhatiannya kepada seniman ludruk asal Surabaya tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 19 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Imigrasi Tangkap 19 WN Papua Nugini yang Langgar Aturan dalam 4 Bulan

Regional
Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Pria di Sumbawa Cabuli Anak Tetangga, Ditangkap Usai 2 Bulan Sembunyi di Lombok

Regional
Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Jelang Putusan MK, Sudirman Said: Apa Pun Putusannya, Hakim Akan Beri Catatan Penting

Regional
Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Isak Tangis Keluarga di Makam Eks-Casis TNI Korban Pembunuhan Serda Adan

Regional
Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Kecelakaan Maut di Wonogiri, Pengendara Motor Jatuh Sebelum Ditabrak Truk Pengangkut BBM

Regional
Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Kaget Ada Mobil Tiba-tiba Putar Arah, Pelajar SMA di Brebes Tewas Terlindas Truk

Regional
Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Lebih dari Setahun, “Runway” Bandara Binuang Rusak Akibat Tanah Amblas

Regional
Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Waspada Banjir dan Longsor, BMKG Prediksi Hujan Deras di Jateng Seminggu ke Depan

Regional
Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Harus Alokasi Hibah Pilkada, Aceh Barat Daya Defisit Anggaran Rp 70 Miliar

Regional
2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

2 Eks Pejabat Bank Banten Cabang Tangerang Didakwa Korupsi Kredit Fiktif Rp 782 Juta

Regional
Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Perbaikan Jembatan Terdampak Banjir di Lombok Utara Jadi Prioritas

Regional
PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

PKS Usulkan Anggota DPR Nasir Djamil Jadi Cawalkot Banda Aceh

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com