Mereka kemudian melaju pulang kembali menuju tempat cucian mobil milik Edi Suwarno di Desa Sidomulyo karena mobil LV terparkir disana.
"Di perjalanan Yuli minta turun di kosnya di Purwodadi. Nah di tengah perjalanan, LV yang mabuk berat meronta-ronta berteriak tak keruan. Saya pun berupaya menahannya dari Purwodadi hingga Demak karena takut dia melompat. Saya yang memegangi LV juga dicakar dan dipukulnya. Tak masalah yang penting selamat sampai rumah," terang Agus.
Sesampainya di Desa Sidomulyo, kata Agus, LV yang ada di bawah pengaruh alkohol itu lantas turun dari mobil dan langsung berlari ke area persawahan.
"Karena takut terjadi apa-apa, kami pun mencari LV. Saat itu LV kami temukan tergeletak dikerumuni warga. Banyak saksinya kok. Kami selanjutnya membujuk LV supaya mau beristirahat dulu di rumah sopir saya, yang ada istrinya. Namun LV kembali mengamuk dan berlari ke arah persawahan," jelas Agus.
Baca juga: Video Viral Pria Mengamuk di Kantor Desa, Tuduh Kades Ambil Hadiah Lomba dari Presiden Jokowi
Menurut perkiraan Agus, luka-luka di fisik LV muncul akibat ulahnya sendiri saat keluar dari rumah Edi dengan berlari ke area persawahan.
"Mungkin saja ia jatuh bangun saat itu karena memang mabuk berat tak sadarkan diri. Yang jelas ada saksi-saksi yang mengetahui itu dan sekali lagi tidak benar jika saya menganiaya LV," tegas Agus.
Dengan kegaduhan yang awalnya viral di media sosial ini, Agus pun meminta maaf kepada masyarakat dan pemerintah.
Agus pun merasa sudah berupaya kooperatif menjalani pemeriksaan penyidik Satreskrim Polres Grobogan.
"Video yang di-share di medsos itu tidak benar. Saya ingin meluruskan saja jika tidak ada penganiayaan atau bahkan perampasan. Mobil Brio LV yang ia parkir di tempat cucian mobil milik sopir saya juga langsung saya titipkan di Polsek Dempet," pungkas Agus.
Baca juga: Paraf Sakti Suami Bupati di Kasus Jual Beli Jabatan Kades di Probolinggo
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Aji Darmawan membenarkan perihal pelaporan dugaan penganiayaan tersebut.
Hanya saja Aji belum bisa memberikan keterangan secara detail lantaran masih didalami.
"Masih kami tangani dan dalam proses pemeriksaan," kata Aji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.