PADANG, KOMPAS.com - Kedatangan Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi ke acara arung jeram di Padang Tarok, Agam, Sumatera Barat menimbulkan polemik.
Pasalnya, kedatangan Mahyeldi berserta rombongan disebut membuat panitia terpaksa menggalang dana dan swadaya masyarakat.
Hal itu disampaikan tokoh masyarakat Agam, Nofrizon, yang juga anggota DPRD Sumbar, kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).
"Harusnya gubernur datang tidak memberatkan masyarakat. Tapi kenyataan panitia terpaksa menggalang dana dan meminta bantuan masyarakat," kata Nofrizon kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Polemik Surat Sumbangan Bertanda Tangan Gubernur Sumbar, Pemprov: Kita Hormati Proses Hukum
Nofrizon mengatakan gubernur datang dengan rombongan dan kepala organisasi perangkat daerah sehingga membutuhkan biaya untuk penyambutan.
Nofrizon mengaku juga menerima proposal bantuan dana dari panitia sehingga dinilai sangat tidak elok.
"Nah, ini yang jadi persoalannya. Gubernur datang masyarakat direpotkan. Harusnya gubernur yang melayani masyarakat, bukan masyarakat melayani gubernur," kata Nofrizon.
"Saya dengar kedatangan gubernur diinisiasi oleh tim suksesnya dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat. Ini letak persoalannya," ujar Nofrizon.
Baca juga: Dalami Kasus Surat Bertanda Tangan Gubernur Sumbar, Polisi Periksa 4 Pemberi Sumbangan
Bantahan Pokdarwis Padang: proposal sumbangan sudah disusun jauh hari, sumbangan snack spontanitas warga
Dihubungi secara terpisah, Ketua Pokdarwis Padang Tarok, Rori Mayuda Putra Dt Tiko Basa mengakui kedatangan gubernur dan rombongan dalam acara tersebut.
Rori mengatakan sebelum ada rencana kedatangan gubernur, pihaknya telah mengagendakan jauh-jauh hari acara tersebut.
"Nah, waktu itu Pak Gubernur punya rencana datang yang disampaikan oleh salah seorang tim ahli pariwisata gubernur dan bupati, Pak Azmi. Karena itu, kami tentu menyambut positif kabar itu," kata Rori kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).
Rori mengakui pihaknya mengumpulkan sumbangan melalui proposal dan memanfaatkan swadaya masyarakat dalam kegiatan itu.
"Betul, kita membuat proposal bantuan. Itu untuk biaya pinjaman dan transportasi alat arum jeram. Ada sekitar Rp 2 juta," kata Rori.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.