SURABAYA, KOMPAS.com - Jawa Timur telah sepekan bebas dari zona merah penyebaran virus Covid-19.
Berbagai fakta lainnya muncul setelah berhasil menurunkan angka kasus aktif.
Baca juga: Daftar 4 Daerah di Jatim yang Masih PPKM Level 4
Berdasarkan data yang dihimpun oleh tim satgas kuratif Covid-19 Jatim, selain nihilnya 38 daerah di Jatim yang beresiko tinggi (merah) penyebaran virus Covid-19, berimbas pada bed occupancy rate (BOR), positivity rate hingga tracing ratio.
Awal September kondisi BOR rumah sakit di Jatim turun yang sangat signifikan hingga di bawah 50 persen.
BOR ICU turun menjadi 24 persen dari 78 persen, BOR isolasi turun menjadi 19 persen yang mulanya 81 persen.
Sedangkan BOR rumah sakit darurat dan BOR rumah isolasi turun menjadi 24 persen dan 18 persen.
Salah satu fakta yang menjadi indikator turunnya beberapa daerah di Jatim dari Status PPKM Level 4, 3 dan 2 adalah positivity rate sudah sesuai dengan standar dibawah WHO pula.
Kini angka positivity rate di Jatim sudah terkendali dimana angkanya kurang dari 5 persen yakni hanya ada di angka 4.68 persen/Minggu.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun, Tinggal 4 Daerah di Jatim Berstatus PPKM Level 4
Sebelumnya Jatim positivity rate Covid-19 sempat menyentuh angka 39,24 persen.
Tracing ratio yang dilakukan oleh tim satgas kuratif Covid-19 Jatim kala itu juga digencarkan untuk mengetahui seberapa banyak pasien saat melakukan kontak erat dengan warga sekitar.
Aktivitas tracing ratio dulu hanya mencapai 1.17 persen, saat ini sudah naik sebanyak 10 kali lipat yaitu 11.75 persen.
"Sekarang kami sudah naik 10 kali lipat ya 11.75 persen, jadi setiap satu kasus positif Covid-19 ditemukan 11.75 kontak erat dari hasil tracing yang dilakukan kami," kata Jubir Satgas Kuratif Covid-19 Jatim, Jibril saat dikonfirmasi, Senin (6/9/2021).
Capaian yang selanjutnya yaitu penurunan status pemberlakukan PPKM level 4, 3 dan 2.
Per hari Sabtu (4/9/2021), Jatim hanya menyisakan 4 daerah yang harus menerapkan PPKM level 2 yaitu Ponorogo, Magetan, Kabupaten Blitar dan Kota Blitar.
Sedangkan terdapat 22 kabupaten kota yang lainnya masih berada di PPKM level 3, seperti Tulungagung, Trenggalek, Situbondo, Pacitan, Ngawi, Nganjuk, Mojokerto, Malang, Madiun, Lumajang, Lamongan, Kota Probolinggo, Kota Mojokerto, Kota
Madiun, Kota Kediri, Kota Batu, Kediri, Jombang, Jember, Bojonegoro, Banyuwangi, Kota Malang
Kemudian, daerah yang menerapkan status pemberlakukan PPKM level 2 tersebar di 12 kabupaten dan kota di Jatim, yaitu Tuban, Sumenep, Sidoarjo, Sampang, Probolinggo, Pasuruan, Pamekasan, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Gresik, Bondowoso dan Bangkalan.
Bagi Jibril, semuanya tidak lepas dari kerja keras semua lapisan masyarakat, pemerintah, tenaga kesehatan, TNI dan Polri sehingga Jatim berangsur-angsur membaik.
Baca juga: Bagi-bagi Kondom Gratis di Gresik oleh Dinas KBPPPA, Ini Tujuannya
Turunnya level, kata Jibril, berdasarkan data dari website Kemenkes RI yang telah dilakukan asesmen.
"Terima kasih semuanya yang telah berjuang bersama-sama melawan badai pandemi Covid-19 ini," kata dia.
Dari semua capaian itu, Jibril dan tenaga kesehatan yang lainnya terus mengajak agar masyarakat tidak kendor dan lengah menjaga protokol kesehatan dengan baik.
Sebab, protokol kesehatan menjadi kunci utama agar tetap terhindar dari paparan virus Covid-19.
Selanjutnya, dia juga tengah menggenjot suntik vaksinasi terhadap warga Jatim.
Sebab, Jatim harus menuntaskan 31.826.206 warga dari semua lapisan mulai nakes hingga lansia dan anak-anak yang berusia 12-17 tahun yang harus tersuntik vaksin.
"Insya Allah kombinasi tersebut Jatim akan terus membaik semakin banyak daerah-daerah yang sebelumnya masih level 4 bisa berada di level 2, dan yang level 2 bisa sampai ke level 1. Dan yang terpenting penyebaran virus Covid-19 bisa semakin terkendali," pungkas dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.