Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.440 Burung Ditumpuk Dalam Keranjang Buah untuk Diselundupkan

Kompas.com - 06/09/2021, 14:34 WIB
Tri Purna Jaya,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Penyelundupan ribuan burung kicau berhasil digagalkan oleh petugas di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Sebanyak 2.440 ekor burung kicau yang berasal dari hutan ini rencananya hendak diselundupkan ke Tangerang untuk dijual.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) III Lampung, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Hifzon Zawahiri mengatakan, penyeludupan itu digagalkan pada Senin (6/9/2021) dini hari.

Baca juga: 1.221 Burung yang Disita di Bandara dan Pelabuhan di NTT Dilepasliarkan

"Sebelumnya, kami mendapatkan informasi bahwa akan ada upaya penyeludupan burung yang ditangkap dari habitatnya ini ke Pulau Jawa," kata Hifzon saat konferensi pers di Bandar Lampung, Senin (6/9/2021).

Dari penelusuran petugas BKSDA dan LSM Flight, diketahui bahwa ribuan burung kicau liar itu diselundupkan menggunakan sebuah minibus.

Dalam pemeriksaan di Seaport Interdiction Pelabuhan Bakauheni, ditemukan minibus yang mengangkut ribuan burung.

Burung-burung tersebut ditumpuk dalam keranjang buah.

"Meski bukan satwa dilindungi, burung-burung ini tidak dilengkapi dokumen Surat Angkut (SATS-DN) dari BKSDA dan Surat Kesehatan Bahan Asal dari Karantina," kata Hifzon.

Baca juga: Sangat Mirip, Burung Lyrebird Bisa Tirukan Tangisan Bayi dengan Sempurna

Dari pemeriksaan sementara, burung kicau itu dibawa dari Pekanbaru, Riau.

Berdasarkan pendataan BKSDA, ribuan burung ini terdiri dari poksai mandarin (20 ekor); jalak kerbau (520 ekor); kolibri ninja (315 ekor); dan murai air (20 ekor).

Kemudian, pelatuk bawang (20 ekor); ciblek (1350 ekor); kepodang (45 ekor), gelatik batu (30 ekor) dan siri siri (10 ekor).

Hifzon mengatakan, ribuan burung ini rencananya akan langsung dilepasliarkan di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdul Rahman.

Menurut Hifzon, lokasi pelepasliaran ini sudah dikaji, termasuk keamanan sekitar lokasi bersama Polda Lampung.

"Jenis burung yang dilepasliarkan banyak hidup liar dan bersarang di sekitar hutan Taman Hutan Raya. Ketersedian pakan juga cukup dan keamanan dari jangkauan manusia setelah dilepasliarkan," kata Hifzon.

Lebih lanjut, Hifzon berharap masyarakat tidak menangkap kembali burung yang dilepaskan itu.

Apalagi memburu burung yang hidup di alam liar dan menjadikannya komoditas perdagangan.

"Keberadaan burung-burung ini juga penting bagi lingkungan. Burung membantu proses penyerbukan bunga menjadi buah, menyebarkan biji untuk menumbuhkan hutan, juga mengendalikan serangga yang menjadi hama pertanian," kata Hifzon.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Pemkot Tangerang Ingin Bangun Lebih Banyak Community Center dan Multifungsi

Kilas Daerah
BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

BMKG Prediksi Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat di Wilayah Papua dan Maluku

Regional
Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Rumah Terbakar di Kampar, Korban Sempat Selamatkan Sepeda Motor Saat Tabung Gas Meledak

Regional
Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Berpotensi Jadi Tersangka, Polisi Buru Sopir Bus ALS yang Tewaskan 1 Penumpang di Agam

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 20 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

[POPULER NUSANTARA] Penemuan Kerangka Manusia di Gunung Slamet | Penipuan Katering Buka Puasa di Masjid Sheikh Zayed

Regional
4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

4.299 Hektare Sawah Gagal Panen Selama Banjir Demak, Produksi Beras Terancam Menurun Tahun Ini

Regional
Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Regional
Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com