Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas BPBD Pukuli Pedagang Kopi Saat Diingatkan agar Bekerja Humanis, Walkot Lampung: Bunda Minta Maaf

Kompas.com - 06/09/2021, 14:27 WIB
Tri Purna Jaya,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Seorang pedagang kopi di Lampung dipukuli oleh sejumlah petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung.

Video pemukulan tersebar dan viral di media sosial.

Baca juga: Pengakuan Pedagang Kopi yang Diduga Dikeroyok Petugas BPBD karena Tidak Pakai Masker: Salah Saya, tapi...

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana pun melalui akun Instagramnya, @eva_dwiana, meminta maaf atas kejadian itu.

Baca juga: Ingatkan Tak Kasar Tegur Orang Tidak Bermasker, Pedagang Kopi Dikeroyok Petugas BPBD Bandar Lampung

"Assalamualaikum, atas nama pribadi dan pemerintah Kota Bandar Lampung, Bunda meminta maaf atas dugaan pemukulan oleh oknum pegawai BPBD," tulis Eva Dwiana.

Baca juga: Detik-detik Anggota Polisi Kabur Usai Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Saat dikonfirmasi, Eva mengatakan, sudah menelaah peristiwa itu.

Baca juga: Pengendara Sepeda Motor Tewas Ditabrak Anggota Polisi, Pelaku Kabur Tinggalkan Korban di Lokasi

Menurut Eva, ada empat orang oknum petugas yang diduga terlibat dalam kejadian tersebut.

"Anggota BPBD yang diperiksa kalau tidak salah ada empat orang. Tindakannya ya kalau memang dia honorer kita berhentikan, kalau memang PNS kita berikan sanksi," kata Eva saat ditemui, Senin (6/9/2021).

Keempat petugas dan beberapa saksi sudah diperiksa oleh Inspektorat Kota Bandar Lampung.

"Ini sedang kita bicarakan dan sudah diperiksa oleh Inspektorat. Kalau memang mereka terbukti melakukan kekerasan ya kita berikan sanksi. Kan tugas dari pemerintah memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat Kota Bandar Lampung dan kita tidak boleh berhenti mengimbau," kata Eva.

Reaksi anggota DPD RI

Kasus pemukulan pedagang kopi oleh petugas BPBD turut berkomentar atas kejadian itu.

Salah satunya Jihan Chalim, anggota DPD RI asal Lampung.

Melalui akun Instagramnya yang bercentang biru, @jihanchalim, Jihan menyoroti petugas yang sepertinya tidak memahami aturan protokol kesehatan.

"Petugasnya yang negur tidak paham prokes. Negur tapi akhirnya menimbulkan kerumunan ditambah lagi penganiayaan," tulis Jihan.

Sejumlah warganet juga mengkritisi tindakan yang dilakukan para petugas.

"Ngomongin orang pakai masker nggak perlu marah-marah. Orang juga kadang lupa. Kalau anda menegur lalu menyebabkan kerumunan, apa bedanya? Justru anda menyebabkan penyebaran Covid-19," tulis akun @tommymahenda28.

"Hanya karena tidak memakai masker menggunakan cara yang tidak humanis. Seharusnya lebih humanis. Kedepankan cara-cara yang simpatik," tulis akun @dedikallareva.

Sebelumnya diberitakan, peristiwa pengeroyokan terjadi pada Jumat (3/9/2021) sore.

Kasus ini berawal saat salah satu korban, Ahmad (24) ingin melihat proses syuting seorang content creator di lokasi yang merupakan pusat kuliner.

Korban saat itu lalai tidak mengenakan masker dan ditegur oleh seorang petugas BPBD Bandar Lampung.

Cara petugas itu menegur dilakukan secara kasar, yakni dengan mendorong korban.

Korban kemudian mengingatkan agar petugas bekerja lebih humanis. Namun, petugas malah mengintimidasi dan memukuli korban.

Korban dan seorang temannya kemudian diancam agar menghapus video yang merekam tindakan pemukulan para pelaku.

Peristiwa ini kemudian dilaporkan oleh Ahmad ke Polresta Bandar Lampung dengan nomor laporan LP/B/1947/IX/2021/SPKT Polresta Bandar Lampung/Polda Lampung.

Kasat Reskrim Polresta Bandar Lampung, Komisaris Resky Maulana mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut dan masih dalam penyelidikan.

"Masih penyelidikan, tim Inafis juga sudah ke lokasi kejadian," kata Resky.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Anak yang Dijual Ibu Kandung Rp 100.000, Korban Pemerkosaan Kakaknya

Regional
Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Kronologi Ibu di LampungTewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan, Polisi Ungkap Kondisinya

Regional
KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

KM Bukit Raya Terbakar Saat Masuk Muara Jungkat Kalbar, Pelni: Sudah Mulai Padam

Regional
Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Dibutuhkan 48 Tenaga Panwaslu di Bawaslu Kota Semarang, Ini Syaratnya

Regional
Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Pilkada Sumsel, Holda Jadi Perempuan Pertama yang Ambil Formulir di Demokrat

Regional
Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Di Balik Video Viral Kebocoran Pipa Gas di Indramayu

Regional
Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Bocah Perempuan 15 Tahun Laporkan Sang Ibu ke Polisi karena Dijual ke Laki-laki Hidung Belang

Regional
Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Waduk Pondok Ngawi: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Nostalgia Bandung Tempo Dulu, Jalan Braga Bakal Ditutup untuk Kendaraan di Akhir Pekan

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Siswi SMP di Demak Dipaksa Hubungan Badan dengan Pacar, lalu Diperkosa 3 Orang Bergiliran

Regional
Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Tim SAR Cari Penumpang yang Jatuh dari KMP Reinna di Perairan Lampung

Regional
Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Seorang Perempuan Tewas Tersengat Listrik Jerat Babi Hutan

Regional
Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Lapak Pigura di Kota Serang Mulai Banjir Pesanan Foto Prabowo-Gibran

Regional
Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Cerita Petani di Sumbawa Menangis Harga Jagung Anjlok Rp 2.900 Per Kilogram

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com