KUPANG, KOMPAS.com - Akses jalan yang menghubungkan pusat kota Kabupaten Ngada, Nusa Tenggara Timur (NTT), ke lokasi bencana banjir bandang di Kampung Wae Sugi-Malaphedho, Desa Inerie, Kecamatan Inerie, sempat terputus.
Terputusnya akses sempat mengganggu arus transportasi maupun bantuan dari tim SAR menuju lokasi bencana.
Sekretaris BPBD NTT Ambrosius Kodo mengatakan, jalur transportasi dari Kecamatan Aimere ke lokasi bencana kini sudah diperbaiki kembali.
"Berkat kerja sama dan kerja keras semua pihak baik pemerintah daerah, TNI Polri, tim SAR serta partisipasi masyarakat, jembatan yang menghubungkan ruas jalan Aimere menuju Waebela sudah diperbaiki. Sudah bisa dilewati oleh kendaraan," ungkap Ambros kepada Kompas.com, Senin (6/9/2021).
Baca juga: Ibu dan Anak Tewas akibat Banjir Bandang di NTT, Suami Masih Hilang
Satu warga masih hilang
Ambros Kedo menjelaskan, sejak bencana banjir bandang itu terjadi, satu warga masih dinyatakan hilang.
Upaya pencarian terhadap satu korban yang hilang hingga kini terus dilakukan.
"Tim SAR gabungan terus berupaya maksimal untuk menemukan korban yang hilang. Hari ini tim melakukan pencarian sampai sore menjelang malam. Pencarian akan dilanjutkan lagi besok pagi," jelas Ambros.
Pihaknya, kata Ambros, juga telah menyerahkan secara langsung bantuan dari Pemerintah Provinsi NTT untuk para korban di lokasi bencana, Minggu (5/9/2021).
Bantuan tersebut berupa 10 karung beras (200 kg), makanan tambahan gizi sebanyak 90 paket.
Kemudian, makanan siap saji 90 paket, lauk pauk 90 paket, masker medis 2.000 pcs serta lampu air garam sebanyak 6 buah.
Bantuan tersebut diterima oleh Camat Inerie Ignas Dhedho.
"Kita terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Ngada terkait proses penanganan terhadap para warga terdampak bencana selanjutnya," ujar Ambros.
Baca juga: Hari Kedua Pencarian, Satu Korban Banjir Bandang di Ngada, NTT, Belum Ditemukan