LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Puluhan warga di Dusun Nandus, Desa Mertak, Lombok Tengah, mengadang alat berat yang akan melakukan penggusuran untuk membuka lahan pembangunan jalan menuju Sirkuit MotoGP Mandalika, Minggu (6/9/2021).
Penolakan itu terjadi karena warga mengaku belum menerima pembayaran tanah mereka yang masuk dalam proyek pembangunan jalan pendukung menuju sirkuit.
Salah seorang warga, Gonjong (60), mengaku belum menerima bayaran atas tanah miliknya sejak surat kepemilikan hak lahan diambil Indonesia Tourism Development Corporition (ITDC) selaku pemegang Kawan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
"Ceritanya dulu tanah ini mau dijual, surat-suratnya diambil oleh ITDC, tapi setelah diambil kok tidak dibayar-bayar samapai sekarang, makanya kami masih menempati lahan ini," kata Gonjong di lokasi, Minggu.
Gonjong tak terima lahannya digusur. Ia duduk dan tidur di tanah, mengadang alat berat yang melintas menuju lahannya.
Ia mengaku rela dikuburkan di tanah tersebut karena tak pernah menerima bayaran dari ITDC.
"Saya minta petugas, buatkan saya lubang kuburan di sini dengan kato itu, biar saya mati di sini sekalian agar saya tidak melihat tanah saya digusur dan diambil," kata Gonjong.
Menurut Gonjong, awalnya tanahnya memiliku luas satu hektare, tetapi setelah diukur ulang tidak lebih dari 70 are.
Sementara itu, Kepala Desa Mertak Moh Syahnan mengakui penggusuran di Dusun Nandus tersebut.
Namun, Syahnan mengaku tak bisa berbuat banyak dengan kejadian tersebut.
"Kalau saya selaku Kades hanya bisa menengahi persoalan ini, kita musyawarahkan bersama bagaimana jalan keluar terhadap kasus ini," kata Syahnan.