Bayu menjelaskan, keracunan massal di Desa Cikampek Utara ini diduga bermula usai warga menyantap nasi berkat.
Makanan tersebut didapat dari pengajian di mushala pada Kamis (2/9/2021).
Salah satu korban, Nurjanah, menuturkan bahwa waktu itu dia memakan nasi berkat dengan lauk telur, urab, tempe, dan bobotok.
"Reaksinya enggak langsung. Kerasa malam Jumat," ungkapnya.
Nurjanah sempat memeriksakan gejalanya ke bidan. Namun, karena belum kunjung pulih, ia dibawa ke Puskesmas Kotabaru.
Baca juga: 10 Orang Diperiksa Terkait Keracunan Massal di Karawang
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana menuturkan, pengajian tersebut dihadiri 40 orang.
Selepas pengajian, warga mendapat nasi berkat. Nasi itu kemudian disantap di rumah masing-masing.
Terkait keracunan massal ini, polisi memeriksa 10 saksi.
"Sejumlah 10 orang saksi telah kami periksa dari penyelenggara kegiatan, korban dan penyedia makanan," tuturnya, Minggu (5/9/2021).
Dari hasil penyelidikan yang dilakukan polisi, diketahui bahwa makanan yang disajikan usai pengajian itu dimasak oleh empat orang.
Nasi timbel, telur balado, botok sebanyak 15 porsi dibuat oleh E dan ibunya A (73).
Adapun tempe bacem dibikin I, dan urap diracik ET.
Baca juga: Puluhan Orang di Sukabumi Mengalami Keracunan, Diduga akibat Makanan
Guna mengungkap kasus ini, polisi mencari sisa makanan untuk dijadikan sampel dan diperiksa di laboratorium.
"Selain itu, kita juga mengambil sampel darah, urine dan muntahan korban," beber Oliestha.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Karawang, Farida Farhan | Editor: Dony Aprian, Pythag Kurniati, Abba Gabrillin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.