KOMPAS.com - Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari (38) dan suaminya, Hasan Aminudin terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK pada Senin (30/8/2021).
Puput ditangkap bersama 10 orang lainnya atas dugaan suap jual beli jabatan di pemrintahan Kabupaten Probolinggo. Dalam OTT tersebut, KPK menyita sejumlah dokumen dan uang Rp 362,5 juta.
OTT KPK ini sekaligus menguak praktik mahar jabatan dalam dinasti politik di Probolinggo.
Bupati Tantri terjaring OTT saat menjabat bupati di periode kedua. Ia menggantikan sang suami, Hasan Aminuddin yang telah menjabat sebagai bupati selama 10 tahun.
Saat ditangkap, Hasan tercatat sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem.
Dari rumah pribadi Tantri, petugas KPK membawa 5 koper berukuran besar dan sedang, serta belasan tas yang disegel stiker KPK.
Diduga di dalam koper dan belasan tas itu berisi uang terkait penyidikan kasus jual beli jabatan pejabat kepala desa yang menjerat 22 orang.
Baca juga: Rumah Pribadi dan Kantor Bupati Probolinggo Digeledah KPK, Mobil Pajero Sport Juga Diperiksa
Tim KPK terlihat mendatangkan mesin penghitung uang ke rumah, diduga untuk memastikan temuan uang tunai hasil penggeledahan.
Dari sela-sela lubang pagar rumah Tantri, terlihat petugas juga memeriksa mobil pribadi Pajero Sport hitam nopol N 111 HIP milik Bupati Tantri dan Hasan Aminuddin.
Sementara, saat menggeledah pendopo, tim KPK hanya membawa sejumlah berkas. Tim KPK dua kali ke pendopo untuk mengambil berkas karena pada upaya pertama masih ada rapat yang diikuti para pejabat Pemkab Probolinggo.
KPK juga menggeledah kantor bupati di Kecamatan Kraksaan. Saat itu ada satu kardus dan satu koper yang diturunkan dari lantai 2 ruang kerja bupati, wakil bupati, sekda, dan disperindag.
Baca juga: MUI Probolinggo Keluarkan Maklumat Usai Bupati Tantri Terjaring OTT KPK, Ini Isinya
Zulmi adalah anak dari Hasan Aminuddin dari istri yang pertama, dan anak sambung Bupati Probolinggo P. Tantriana Sari.
Zulmi dikabarkan akan maju Pilkada Kabupaten Probolinggo pada 2024.