Bapak tiga anak itu mengaku punya cara sendiri ketika menghadiri acara pernikahan.
Dia berusaha untuk memberikan materi ceramah yang disampaikan dengan model berbeda.
Sebab menurutnya, acara pernikahan adalah acara penuh kebahagiaan. Sehingga, materi ceramah yang disampaikannya juga harus bernada bahagia.
"Mereka sedang merasakan suasana yang gembira, senang. Mereka datang karena ingin menyaksikan pernikahan. Ada pula yang karena ikut mengayubagyo. Semuanya untuk senang," katanya.
Baca juga: Pengantin Pria Positif Covid-19, Akad Nikah Digelar di Teras, Jarak dengan Penghulu 4 Meter
Karena itu, ketika dirinya memberikan tausiah, dia menyampaikannya dengan model interaktif.
Caranya, tausiah ditujukan kepada mempelai meskipun tema tausiahnya umum.
Sesekali, di sela tausiah itu, terselip canda. Sesekali pula, tausiah yang disampaikannya membuat haru seluruh yang datang.
Hal itu yang menyebabkan cuplikan video ceramahnya viral di media sosial.
"Mereka datang ke tempat itu bukan untuk pengajian. Niatnya saja bukan untuk pengajian maka kita setting bagaimana materi pengajian tidak terasa mengganggu niat yang datang itu," katanya.
"Maka model dan gaya seperti itu lah yang kemudian saya ambil. Tidak karena jenakanya saja, bukan karena lucunya saja. Tapi dialog dua sisi, antara penghulu dengan manten atau penghulu dengan masyarakat yang menyaksikan menjadi hal yang menyenangkan," jelasnya.
Anas bisa melakukan itu karena aktivitasnya sebagai penceramah di sela kesibukannya menjadi penghulu. Sehingga materi keagamaan yang disampaikan terasa menyenangkan.
Meski begitu, tidak setiap saat dia menyelipkan tausiah ketika menghadiri akad nikah. Jika kondisi tidak memungkinkan, dia hanya menikahkan saja.
Namun jika kondisi memungkinkan, dia menyelipkan tausiah di sela akad nikah tersebut.
"Saya biasanya melihat situasi. Bila situasinya nyaman diberi materi (tausiah). Bila suasananya kok nggak nyaman, banyak lalu lalang datang tamu di lokasi itu, segera saya cukupkan. Cukup melaksanakan tugas saja," katanya.
Bahkan terkadang, dia harus memberi tausiah yang lama jika pihak keluarga mempelai memintanya.
"Bahkan ada pula yang harus saya beri materi agak panjang karena permintaan keluarga," katanya.
Baca juga: Dugaan Pungli Insentif Pemakaman Covid-19 di Malang, Wali Kota: Bukan Penggelapan, Memang Belum Cair