BANJARNEGARA, KOMPAS.com - Budhi Sarwono atau Wing Chin ditetapkan sebagai Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, setelah memenangi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2017.
Wing Chin maju dalam Pilkada 2017 didampingi pasangannya Syamsudin. Pasangan tersebut diusung oleh koalisi Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Demokrat.
Pada Pilkada 2012, ia bersama pasangannya Kusumo Winahyu sempat maju sebagai calon bupati dan wakil bupat. Namun kalah dari pasangan Sutedjo Slamet Utomo-Hadi Suppeno.
Baca juga: Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono dan Sederet Kontroversinya
Wing Chin lahir di Kabupaten Banjarnegara tanggal 27 November 1962 dari pasangan Soegeng Boedhiarto (Sie Ing Piauw) dan Bunda Karolinna.
Soegeng merupakan seorang anggota Polisi Militer (PM) dan veteran perang kemerdekaan dari Brigade 17 Banyumas.
Wing Chin menempuh pendidikan di SD Negeri 2 Krandegan, SMP Cokroaminoto dan SMA Cokroaminoto Banjarnegara.
Dari pernikahannya dengan Marwi, Wing Chin dikaruniai dua orang anak, yaitu Lasmi Indaryani dan Amalia Desiana.
Baca juga: Jadi Tersangka, Bupati Banjarnegara Bantah Terima Rp 2,1 M: Tunjukkan yang Memberi Suap
Sebelum terjun ke dunia politik, Wing Chin dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Ia sempat memimpin PT Bumi Rejo, sebuah perusahaan keluarga yang bergerak di bidang konstruksi.
Perusahaan tersebut dirintis oleh orangtuanya. Selanjutnya perusahaan yang berkantor di Jalan DI Pandjaitan Banjarnegara itu dikelola bersama saudaranya.
Dalam organisasi, ia pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia (AABI) dan Dewan Penasihat Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia ( Gapensi) Banjarnegara.
Ia juga pernah jadi Ketua Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).
Perjalanan hidup Wing Chin penuh lika-liku. Meski terlahir dari orangtua kaya raya, ia sempet memilih meninggalkan rumah.
Semasa muda ia merantau ke berbagai kota di Indonesia dan bekerja sebagai kenek truk, penyemir sepatu, hingga kondektur bus.
Bahkan ia pernah terpersok sebagai pengguna, pengedar hingga menjadi bandar narkoba. Pada tahun 1998 ia mengalami overdosis dan mengalami mati suri selama enam jam.
Setelah peristiwa itu ia bertaubat. Ia kemudian kembali ke kampung halamannya dan berguru kepada seorang kiai.
Sumber:
-Kompas.com
-https://banjarnegarakab.go.id/main/bupati-3/
-KPU Banjarnegara
-Buku "Saya Mau Jadi Muslim", perjalanan kerohanian Budhi Sarwono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.