Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron 2 Tahun, Nopi Si Penggali Kubur yang Cor Jenazah PNS Kementerian PU Akhirnya Ditangkap

Kompas.com - 03/09/2021, 15:55 WIB
Aji YK Putra,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Dua tahun jadi buronan, Nopi (60), penggali kubur yeng mencor jenazah Aprianita (50), seorang PNS di Kementerian PUPR Wilayah III Palembang, akhirnya ditangkap.

Nopi diringkus anggota Unit 1 Subdit 3 Jatanras Polda Sumatera Selatan di Karawang, Jawa Barat, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Alasan PNS Kementerian PU Dibunuh dan Jenazahnya Dicor, Berawal dari Jual Beli Mobil

Kasubdit 3 Jataranras Polda Sumsel Kompol Chrisptoher Panjaitan mengatakan, peran Nopi adalah orang yang memiliki rencana mengubur mayat korban.

Baca juga: 5 Kali Menggali, Polisi Akhirnya Temukan Jenazah PNS Kementerian PU yang Dicor dalam Makam

 

Tersangka mendapatkan uang Rp 5 juta setelah diupah oleh Yudi (sudah divonis) yang merupakan pelaku utama aksi pembunuhan itu.

Baca juga: Penggali Kubur yang Cor Jenazah PNS Kementerian PU Ternyata Mantan Napi Kasus Pembunuhan

"Ide yang mencor jenazah korban juga adalah pelaku ini untuk menghilangkan jejak," kata Chrisptoher kepada wartawan, Jumat (3/9/2021).

Pengakuan Nopi

Dari hasil pemeriksaan, Nopi mengaku, dia dan Yudi merupakan paman dan keponakan.

Yudi memberikannya uang Rp 5 juta untuk menguburkan jenazah Apriyanita yang sebelumnya telah dibunuh Yudi secara sadis.

Karena tergiur dengan uang tersebut, Nopi lalu mengajak Amir mencari lokasi untuk menguburkan jenazah korban di TPU Kandang Kawat.

Diketahui Nopi meruapakan penggali kubur di lokasi tersebut.

"Ada tanah kosong di samping kuburan, di sanalah kami kubur. Agar tidak mencurigakan kami cor, lalu pasang batu nisan," kata Nopi.

Selama pelarian, Nopi berbekal uang Rp 5 juta yang diberikan oleh Yudi. Dia sempat bersembunyi di Lampung sebelum akhirnya pidah ke Karawang dan bekerja sebagai penjual susu.

"Saya bingung mau ke mana, akhirnya saya putuskan ke Karawang. Saya menyesal," ungkap dia.

Nopi telah menjadi tersangka dan dijerat Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Polisi juga kini masih mengejar pelaku lainnya bernama Amir. Amir merupakan orang yang ikut serta menguburkan jenazah Apriyanita di TPU Kandang Kawat.

"Kami minta agar Amir ini menyerahkan diri, cepat atau lambat pasti akan tetap tertangkap," ujar Chrisptoher.

Sebelumnya diberitakan, kasus pembunuhan Aprianita bermula saat terpidana Mgs Yudi Tama Redianto menipu korban dengan modus ingin berbisnis jual beli mobil bekas hasil lelang senilai Rp 145 juta pada Agustus 2019.

Korban tertarik dan mengikuti bisnis tersebut hingga akhirnya memberikan uang yang diminta terdakwa untuk membeli mobil.

Namun, semenjak uang itu diberikan, mobil yang dijanjikan Yudi tak kunjung datang.

Sementara, uang milik korban telah digunakan Yudi untuk foya-foya.

Korban yang merasa telah ditipu meminta Yudi mengembalikannya uangnya.

Merasa terdesak, Yudi pun menemui Nopi untuk merencanakan membunuh korban.

Selanjutnya pada 8 September 2019, Yudi menjemput korban di kantornya dengan menggunakan mobil.

Di dalam perjalanan, Yudi juga memberikan minuman yang telah bercampur obat tetes mata kepada korban. 

Setelah Aprianita lemas usai meminum air bercampur obat tetes mata tersebut, Yudi membawa korban berkeliling dan menjemput pelaku lainnya Ilyas (sudah vonis).

Adapun Ilyas berperan menjerat leher korban dengan tali plastik hingga tewas.

Setelah itu, jenazah korban dibawa ke TPU Kandang Kawat Palembang untuk dikubur.

Nopi dan Amir pun mencor jenazah korban dengan semen untuk menghilangkan jejak.

Kemudian pada Jumat (25/10/2019), jenazah Aprianita berhasil ditemukan petugas setelah Yudi mengaku ke polisi telah membunuh korban.

Dalam persidangan, Yudi dan Ilyas dinilai bersalah dan divonis oleh majelis hakim penjara seumur hidup.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Imbas Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup hingga Besok

Regional
Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Calon Gubernur-Wagub Babel Jalur Perseorangan Harus Kumpulkan 106.443 Dukungan

Regional
Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Keuchik Demo di Kantor Gubernur Aceh, Minta Masa Jabatannya Ikut Jadi 8 Tahun

Regional
Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Hilang sejak Malam Takbiran, Wanita Ditemukan Tewas Tertutup Plastik di Sukoharjo

Regional
Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Diduga Janjikan Rp 200.000 kepada Pemilih, Caleg di Dumai Bakal Diadili

Regional
39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

39 Perusahaan Belum Bayar THR Lebaran, Wali Kota Semarang: THR Kewajiban

Regional
Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Gadaikan Motor Teman demi Kencan dengan Pacar, Pri di Sumbawa Dibekuk Polisi

Regional
Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Digigit Anjing Tetangga, Warga Sikka Dilarikan ke Puskesmas

Regional
Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Elpiji 3 Kg di Kota Semarang Langka, Harganya Tembus Rp 30.000

Regional
Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Motor Dibegal di Kemranjen Banyumas, Pelajar Ini Dapat HP Pelaku

Regional
Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Penipuan Katering Buka Puasa, Pihak Masjid Sheikh Zayed Solo Buka Suara

Regional
Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Setelah 2 Tahun Buron, Pemerkosa Pacar di Riau Akhirnya Ditangkap

Regional
Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Cemburu, Pria di Cilacap Siram Istri Siri dengan Air Keras hingga Luka Bakar Serius

Regional
Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Buntut Kasus Korupsi Retribusi Tambang Pasir, Kades di Magelang Diberhentikan Sementara

Regional
Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Nasib Pilu Nakes Diperkosa 3 Pria di Simalungun, 5 Bulan Pelaku Baru Berhasil Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com