BLORA, KOMPAS.com - Viralnya video oknum Satpol PP yang menendang pemuda mabuk di Kelurahan Karangboyo, Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, membuat pihak kecamatan angkat bicara.
Camat Cepu, Luluk Kusuma Agung Ariadi, mengatakan sebelum peristiwa tersebut terjadi, lokasi kos-kosan itu memang kerap dijadikan sebagai tempat pesta miras oleh para pemuda.
"Laporan warga tempat tersebut sering digunakan untuk pesta miras," ucap Luluk saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/9/2021).
Baca juga: Tendang Pemuda Mabuk, Oknum Satpol PP Blora Dibebastugaskan
Luluk sering mendapatkan laporan dari warga terkait aktivitas para pemuda tersebut yang dinggap melanggar ketenteraman masyarakat.
Bahkan, para pemuda tersebut juga diduga memalak warga yang melewati lokasi itu.
"Kejadian tidak hanya sekali ini saja, sebelumnya warga juga telah melaporkan dan pada saat itu juga sudah ramai, karena warga yang lewat di depan kos pintu gerbang itu sering dimintai Rp 2.000 Rp 5.000, dan pada saat yang pertama juga ada sajamnya juga," katanya.
Luluk sudah mengimbau kepada lingkungan sekitar untuk saling menjaga ketertiban dan ketentraman.
"Kami telah meminta pemilik kos untuk selalu melaporkan penghuni kos kepada lingkungan RT dan RW dan memasang tata tertib kos-kosan," jelasnya.
Baca juga: Mural Bernada Kritik Kembali Muncul di Banjarmasin, Satpol PP Tak Akan Hapus
Bahkan sebelum peristiwa oknum satpol PP tendang pemuda tersebut viral di media sosial, pihaknya sudah sering berpatroli di lingkungan itu.
"Waktu itu ada laporan, dan kita ke sana mereka bubar, bisa lari naik motor semua. Setelah itu ada lagi ke sana juga kita dapati seperti itu dan anak itu kita persilakan untuk pulang," ujarnya.