Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Viktor Sebut Banyak Sarjana di NTT yang Tidak Laku

Kompas.com - 03/09/2021, 12:15 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat, menyebutkan, banyak sarjana-sarjana di wilayah itu yang tidak laku.

Hal itu disampaikan Viktor, saat menjadi pembicara dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Flores (Uniflor), yang digelar secara virtual, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Mahasiswa Desak Gubernur NTT Minta Maaf Atas Kegiatan Pesta di Semau

Viktor mencontohkan, sarjana yang tidak laku misalnya sarjana peternakan.

Sebab, tidak banyak bidang peternakan yang berkembang di NTT

Kemudian, banyak sarjana pertanian. Namun, sektor tersebut juga dinilai tidak bergerak.

"Itu menunjukan bahwa kualitas ilmu pengetahuan kita dengan kemampuan kita untuk mengaplikasikannya di lapangan itu tidak pernah sejalan, dan itulah penyebabnya hari ini Nusa Tenggara Timur masih terpuruk jauh," ujar Viktor, dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (3/9/2021) pagi.

Baca juga: Soal Pesta di Pulau Semau Saat Pandemi, Mahasiswa Laporkan Gubernur NTT ke Polisi

Menurutnya, hal itu terjadi karena penerapan teori tidak maksimal.

"Karena kita cenderung sekolah teorinya, epistimologinya kita tahu tapi otologi dan aksiologinya kita tidak terapkan," sambungnya.

Baca juga: Gubernur NTT Viktor Laiskodat Ingin Ada Rute Penerbangan Langsung dari Kupang ke Darwin, Australia

Tantangan

Karena itu, kata Viktor, hal ini menjadi tantangan ke depannya.

Viktor pun mendorong para mahasiswa baru, untuk tidak hanya tertarik lulus menjadi sarjana.

Dia meminta lulusan Perguruan Tinggi menjadi manusia yang mempunyai pengetahuan dan karakter yang baik, serta berani mengambil langkah-langkah di saat kondisi terburuk.

Pada kesempatan itu, Viktor menyampaikan ucapan selamat kepada anak-anak yang sudah dinyatakan lulus di Universitas Flores.

Menurut Viktor, ini langkah pertama memulai kehidupan baru menjadi pemuda NTT, agar bisa menimba pengetahuan, membangun karakter, serta keberanian melayani di kemudian hari.

Viktor mengatakan, manusia tidak mungkin hanya membangun masalah kognisinya saja.

"Kalau hanya cerdas tapi penakut tidak baik, ada orang berani tapi bodoh juga tidak baik, ada orang berani pintar tapi tidak mempunyai kepedulian terhadap sesama, juga tidak laku," kata dia.

Baca juga: Gallery Songke Lamba Leda Utara, Upaya Promosi Kain Tenun Songke NTT

Karena itu, lanjut Viktor, tuntutan dunia atau zaman sekarang ini, mengharuskan manusia mempunyai hardskill maupun softskill.

"Saya melihat apa yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi, kalau ada terobosan baru yang diberikan untuk bangsa ini. Karena itu generasi muda gunakan kesempatan ini untuk merdeka belajar,"kata Viktor.

Viktor menuturkan, menjadi mahasiswa baru harus berani melatih diri dan banyak membaca kondisi saat ini.

"Kita mau sekolah di mana saja, selama punya kemauan, maka ilmu hari ini sangat inklusif," ujar Viktor.

"Berbeda dengan dulu semuanya tergantung kepada guru dan buku yang harganya sangat mahal, sehingga pada zaman dulu sulit untuk menikmati ilmu-ilmu yang seharusnya kami ketahui. Tetapi dengan berubahnya zaman, sekarang dengan menggunakan ponsel maka harapan saya adalah adik-adik harus bisa menggunakan teknologi dengan baik," tambah Viktor.

Viktor juga mendorong para dosen untuk melakukan riset-riset untuk kepentingan masyarakat, agar Nusa Tenggara Timur bisa mengejar ketertinggalan.

"Dosen dan mahasiswa bersama pemerintah, harus bisa inovatif dan kerja sama untuk mengelola potensi daerah," kata Viktor. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

2 Perahu Tabrakan di Perairan Nunukan, Dishub: Tak Ada Sanksi untuk Agen Pelayaran

Regional
Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Jadi Saksi Kunci, Bocah 7 Tahun di Palembang Lihat Pelaku yang Bunuh Ibu dan Kakak Perempuannya

Regional
Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Pangdam Kasuari Ingatkan Prajurit Kodam Tetap Waspada setelah Perubahan KKB Jadi OPM

Regional
Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Mentan Puji Merauke sebagai Surganya Pertanian

Regional
Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024

Regional
50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

50.000 Warga di Lebong Bengkulu Terendam Banjir, 2 Kecamatan Terisolasi

Regional
Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Misteri Pembunuhan Ibu dan Anaknya di Palembang, Ada Pisau Berlumurah Darah dan Sandal di TKP

Regional
Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Bertemu Pembunuh Ibu dan Kakaknya, Bocah di Palembang Telepon Ayah Sambil Ketakutan

Regional
Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Anggota Polres Yahukimo Bripda OB Meninggal Dianiaya OTK

Regional
Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Mantan Ketua KONI Tersangka Korupsi Dana Hibah Ditahan Kejati Sumsel

Regional
26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

26 Pekerja Migran Asal NTT Meninggal di Luar Negeri dalam 4 Bulan

Regional
Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Perincian Sanksi untuk ASN di Semarang apabila Bolos di Hari Pertama Kerja Usai Lebaran 2024

Regional
127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

127 Perusahaan di Jateng Bermasalah soal THR, Paling Banyak Kota Semarang

Regional
Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Kisah Jumadi, Mudik Jalan Kaki 4 Hari 4 Malam dari Jambi ke Lubuk Linggau karena Upah Kerja Tak Dibayar

Regional
Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Gagalkan Aksi Pencurian hingga Terjungkal, Karyawan Alfamart di Semarang Naik Jabatan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com