Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Hari Hilang di Laut, Kepulangan 2 Nelayan Disambut Isak Tangis Keluarga

Kompas.com - 03/09/2021, 12:00 WIB
Junaedi,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAJENE, KOMPAS.com– Sebanyak dua nelayan asal Majene, Sulawesi Barat, yang hilang di laut selama enam hari akhirnya ditemukan.

Kepulangan keduanya disambut isak tangis keluarga.

Mahzas dan Usman mulai melaut pada Jumat (27/8/2021). Saat sedang mencari cumi-cumi, perahu yang mereka tumpangi rusak setelah diterjang gelombang tinggi.

Baca juga: Diduga Terjatuh dari Perahu Saat Cuaca Buruk, Seorang Nelayan di Maluku Hilang di Laut

"Selama enam hari sempat dipermainkan gelombang," kata Mahzas di rumahnya, Dusun Tamo, Kecamatan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Kamis (2/9/2021).

Saat perahunya terbawa arus karena mesin mati, dua nelayan ini harus bertahan hidup dengan bekal seadaanya.

Nelayan di Majene, Sulawesi Barat, yang kepulangannya disambut isak tangis keluarga. Pencari cumi-cumi ini sempat hilang selama enam hari setelah perahunya rusak karena dihantam gelombang laut.KOMPAS.COM/JUNAEDI Nelayan di Majene, Sulawesi Barat, yang kepulangannya disambut isak tangis keluarga. Pencari cumi-cumi ini sempat hilang selama enam hari setelah perahunya rusak karena dihantam gelombang laut.
Pasalnya, bekal melaut yang dibawa hanya untuk kebutuhan selama dua hari.

Saat dua nelayan itu tidak kunjung pulang setelah dua hari melaut, keluarganya yang mulai cemas melapor ke Basarnas.

Baca juga: Cerita Nelayan yang Masih Tinggal di Sirkuit MotoGP Mandalika Sampai Ganti Rugi Dibayar...

Tim Basarnas pun sempat mencari Mahzas dan Usman selama beberapa hari, tapi upaya itu tidak membuahkan hasil.

 

Mereka akhirnya ditemukan terombang-ambing di 90 mil dari Pulau Kalimantan oleh nelayan lain pada Rabu (1/9/2021).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Masyarakat Diminta Waspada, 5 Orang Meninggal akibat DBD di Banyumas

Regional
Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Tangerang-Yantai Sepakat Jadi Sister City, Pj Walkot Nurdin Teken LoI Persahabatan

Regional
Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Lebih Parah dari Jakarta, Pantura Jateng Alami Penurunan Muka Tanah hingga 20 Cm per Tahun

Regional
Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Kasus DBD di Demak Tinggi, Bupati Ingatkan Masyarakat Fogging Bukanlah Solusi Efektif

Regional
Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Stok Vaksin Hewan Penular Rabies di Sikka Semakin Tipis

Regional
BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

BBWS Pemali Juana Ungkap Solusi Banjir Pantura Jateng: Harus Keluarkan Sedimen dan Perkuat Tanggul

Regional
Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Siswi SMA di Kupang Melahirkan, Bayi Disembunyikan dalam Koper

Regional
9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

9 Nelayan di Lombok Timur Ditangkap Terkait Dugaan Pengeboman Ikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com