Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Heboh, Pria Tendang dan Pukul Kades di Jombang, Ini Ceritanya

Kompas.com - 03/09/2021, 09:44 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com - Seorang pria di Kabupaten Jombang membuat heboh setelah menendang dan memukuli seorang kepala desa (kades).

Dia menuding Kades Catak Gayam, Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang telah menilap hadiah lomba yang diberikan Presiden Joko Widodo kepadanya.

Baca juga: Polisi Tangkap 2 Orang yang Diduga Serang Posramil Kisor hingga Tewaskan 4 Prajurit TNI

Kronologi

Pelaku berinisial JT itu awalnya datang ke kantor desa pada Selasa (31/8/2021) siang.

Kapolsek Mojowarno AKP Yogas mengungkapkan, JT saat itu datang dan tiba-tiba mengamuk dan mengejar kades.

Tak hanya itu, dia menendang dan memukul sang kades hingga terjatuh.

Dia meminta pertanggungjawaban Kepala Desa Catak Gayam terkait hadiah lomba dari Jokowi yang pernah diikutinya.

Namun, tidak diketahui lomba apa yang dimaksud oleh JT.

"Tidak tahu persis lomba apa, tapi JT minta hadiah lomba dari Jokowi. JT marah karena menurut dia, hadiah dari Jokowi ditilap kepala desa," ungkap Yogas kepada Kompas.com, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Video Viral Pria Mengamuk di Kantor Desa, Tuduh Kades Ambil Hadiah Lomba dari Presiden Jokowi

 

Ilustrasi penganiayaanKompas.com/ERICSSEN Ilustrasi penganiayaan
Diduga alami gangguan jiwa

Usai dimediasi oleh kepolisian, JT ternyata diketahui pernah mengalami gangguan kejiwaan.

Saat ini JT juga masih dalam pengawasan petugas kesehatan Puskesmas Mojowarno.

Sehingga kasus ini tidak dibawa ke ranah hukum.

JT yang berusia 51 tahun pernah mengikuti pemilihan kepala desa (Pilkades) namun kalah.

JT akhirnya dirujuk ke RSJ Lawang, Kabupaten Malang.

"Saat ini sedang dalam perjalanan ke RSJ Lawang, Malang. Evakuasi berjalan lancar, tidak ada perlawanan, dia mau diantarkan," kata Yogas.

Baca juga: Ekskavasi Capai 90 Persen, Begini Penampakan Petirtaan Kuno di Sumberbeji Jombang

Viral di medsos

Ilustrasi videoShutterstock Ilustrasi video

Insiden ini terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.

Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik itu, tampak pria memakai kaus hitam putih sedang berbicara kasar sembari menunjuk seorang pria berpakaian safari.

Adapun pria berpakaian safari itu adalah Sugeng Syamsuri, Kepala Desa Catak Gayam.

Laki-laki berpakaian safari yang dimaki dan ditunjuk, mundur menghindari lawan bicara yang menudingnya.

Selanjutnya, pria yang mengamuk itu melancarkan tendangan dan pukulan ke arah kades.

Kades sampai terjatuh karena dipukul dan ditendang oleh pria tersebut.

Terlihat pula beberapa orang memakai baju safari berusaha menghentikan perbuatan pria yang mengenakan kaus hitam putih.

Setelah mengamuk di ruang pertemuan, pria itu masuk ke ruang perkantoran.

Sempat terjadi dialog antara pelaku dengan beberapa orang yang ada di tempat itu, namun apa yang dibicarakan tidak terdengar jelas.

(KOMPAS.com/Penulis: Kontributor Jombang, Moh. Syafií | Editor: Dheri Agriesta)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Kaesang Diusung Jadi Cagub DKI Jakarta, Gibran Ogah Tanggapi

Regional
Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Jasad Ibu dan Anak Korban Longsor di Bandung Barat Ditemukan Dalam Kondisi Berpelukan

Regional
Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Sempat Ditutup Imbas Erupsi Marapi, BIM Kembali Dibuka

Regional
Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Polisi Minta Tambah SPKLU di Tol Jateng, Saat Ini Hanya Ada 21

Regional
Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Soal Nama yang Akan Diusung di Pilkada Semarang, DPC Partai Demokrat Tunggu Petunjuk

Regional
Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Musrenbang RPJPD Banten 2025-2045, Pj Gubernur Al Muktabar: Fokuskan pada Pencapaian Indonesia Emas 2045

Regional
Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Calo Tiket Bus yang Ancam Penumpang di Pelabuhan Merak Sudah Beroperasi 3 Bulan

Regional
Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Rektor UIN Salatiga Bantah Mahasiswanya Ikut Program Ferienjob di Jerman

Regional
4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

4 Kecamatan di Demak Masih Terdampak Banjir, Balai Desa Wonorejo Tergenang

Regional
Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang 'Malas'

Anggota DPRD Seluma Bengkulu Demo Dewan Lainnya yang "Malas"

Regional
Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Masuk Daerah Rentan Korupsi, KPK Minta Pemkot Semarang Perbaiki Sektor Barang dan Jasa

Regional
Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Tilap Dana Desa Rp 592 Juta, Kades di Kuansing Riau Ditangkap

Regional
Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Tak Sesuai yang Dijanjikan, 27 Mahasiswa Unnes yang Ikut Program Ferienjob Diminta Pulang ke Indonesia

Regional
Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Di Tengah Banjir, Perayaan HUT Ke-521 Demak Dilakukan dengan Doa dan Ziarah Makam Raja

Regional
Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Pasangan Muda-mudi Mesum dalam Toilet Mushala di Kediri, Berawal Curhat Soal Kerjaan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com