Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Sopir Truk Bertahan 3 Bulan Menunggu Kapal, Jual Cincin Kawin dan Telur Ayam yang Dibawa Menetas

Kompas.com - 03/09/2021, 09:29 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Hampir tiga bulan, puluhan sopir dan kenek truk ekspedisi telantar di Jembatan Timbang dan Pelabuhan Barang Lembar, Lombok barat.

Mereka bertahan karena menunggu kapal Egon atau kapal Pelni berkapasitas penumpang tujuan Sumba, NTT.

Namun, menurut informasi, kapal tersebut saat ini sedang docking di Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Cerita Domu, Sopir Truk yang Telantar di Pelabuhan Lombok Barat: 3 Bulan Saya di Sini dan Masih Dimaki-maki

Truk-truk dengan barang bermuatan 8-10 ton tersebut diparkir rapi di depan bekas bangunan Jembatan Timbang, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.

Rata-rata mereka membawa barang barang keras, bukan bahan makanan atau sembako yang mudah rusak.

Meskipun ada sebagian yang membawa sembako dan barang-barang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan dibawa ke Waingapu.

Baca juga: Puluhan Sopir Truk Terlantar Menunggu Kapal di Lombok Barat, Berharap Ditolong Jokowi

Telur ayam menetas karena terlalu lama

Ilustrasi telurUnsplash/Taisiia Shestopal Ilustrasi telur
Adi Lado (43), salah satu sopir truk, bercerita bahwa ada sopir yang membawa muatan telur ayam. Karena telalu lama dan panas, telur ayam tersebut menetas di dalam truk.

Ia sendiri mengaku membawa barang-barang kiriman untuk rumah sakit di Waingapu.

Adi berharap pemerintah segera mengirimkan kapal pengangkut barang pengganti sehingga mereka bisa segera mengirimkan muatan ke tujuan.

"Saya berharap kepada Presiden Joko Widodo agar memperhatikan nasib kami. Kirimkanlah kami kapal pengganti Egon agar kami bisa segera menyeberang ke Sumba," kata Adi.

"Kami dari sopir ekspedisi Sumba. Kami butuh kapal Egon segera, kami bawa logistik. Kami minta kapal Egon bisa empat kali dalam sebulan," kata Adi.

Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Pelabuhan Lembar Lombok Barat Terpantau Sepi Pemudik, Ternyata...

Jual cincin kawin untuk anak dan istri

Sementara itu, Yan Rara Lunggi (25) mengaku terpaksa menjual cincin kawinnya untuk mengirim uang ke Sumba.

Ia sudah hampir dua bulan bertahan di Lombok Barat. Gaji sebulan yang mencapai Rp 3 juta habis untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Lombok.

"Gaji satu bulan untuk makan, dan satu bulan untuk dikirim ke keluarga, tapi masih kurang. Keluarga di Sumba harus terpenuhi kebutuhannya, terpaksa saya jual cincin kawin saya," kata Yan sedih.

Baca juga: Ingin Pulang Kampung, 24 Warga Tasikmalaya Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok

Dia mengatakan kepada istrinya bahwa belum ada kepastian kedatangan kapal Egon. Hal itu membuat istrinya dengan terpaksa mengizinkan dirinya menjual cincin kawin yang sangat berharga dan sakral bagi pernikahan mereka.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Hari Pertama Kerja Usai Libur Lebaran, Sekda Kabupaten Semarang: Liburnya Sudah Cukup

Regional
Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Politisi PAN Siap Bertarung dalam Pilkada 2024 Menjadi Bupati Ende

Regional
217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

217 Kecelakaan Terjadi di Jateng Selama Mudik Lebaran 2024

Regional
Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Cekcok, Pria di Bangkalan Tega Bacok Paman Sendiri hingga Tewas

Regional
Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Gubernur Bengkulu Pastikan Tol Bengkulu-Lubuk Linggau Diteruskan

Regional
Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Gelisah Ngatiyem, Pembuat Selongsong Ketupat Didominasi Orang Tua

Regional
Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Cabuli Mantan Murid hingga Hamil, Oknum Guru SMP di Pontianak Ditangkap

Regional
Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Polisi Periksa Kelaikan Bus ALS yang Terbalik di Malalak, Agam

Regional
Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Suami di Magelang Aniaya Istri Pakai Kapak, Awalnya Cemburu Lihat Chat di Ponsel Korban

Regional
Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Tiga Kepala OPD di Solo Terima Parsel Lebaran, Kepala Inspektorat: Disalurkan ke Panti Asuhan

Regional
Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Polisi Penemu Rp 100 Juta Milik Pemudik Diberi Beasiswa Sekolah Perwira

Regional
Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Setelah Macet Tiga Hari Berturut-Turut, Simpang Ajibarang Banyumas Kembali Normal

Regional
FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

FX Rudy Ungkap Pesan Khusus dari Megawati, Apa Itu?

Regional
Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Bus ALS Terbalik di Jalur Padang-Bukittinggi, Kernet Tidur dan Selamat

Regional
Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Sebut Penjaringan Cawalkot PDI-P Solo Sudah Ramai, Gibran: Makin Banyak Pilihan, Makin Bagus

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com