KOMPAS.com - Hampir tiga bulan, puluhan sopir dan kenek truk ekspedisi telantar di Jembatan Timbang dan Pelabuhan Barang Lembar, Lombok barat.
Mereka bertahan karena menunggu kapal Egon atau kapal Pelni berkapasitas penumpang tujuan Sumba, NTT.
Namun, menurut informasi, kapal tersebut saat ini sedang docking di Semarang, Jawa Tengah.
Truk-truk dengan barang bermuatan 8-10 ton tersebut diparkir rapi di depan bekas bangunan Jembatan Timbang, Pelabuhan Lembar, Lombok Barat.
Rata-rata mereka membawa barang barang keras, bukan bahan makanan atau sembako yang mudah rusak.
Meskipun ada sebagian yang membawa sembako dan barang-barang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan dibawa ke Waingapu.
Baca juga: Puluhan Sopir Truk Terlantar Menunggu Kapal di Lombok Barat, Berharap Ditolong Jokowi
Ia sendiri mengaku membawa barang-barang kiriman untuk rumah sakit di Waingapu.
Adi berharap pemerintah segera mengirimkan kapal pengangkut barang pengganti sehingga mereka bisa segera mengirimkan muatan ke tujuan.
"Saya berharap kepada Presiden Joko Widodo agar memperhatikan nasib kami. Kirimkanlah kami kapal pengganti Egon agar kami bisa segera menyeberang ke Sumba," kata Adi.
"Kami dari sopir ekspedisi Sumba. Kami butuh kapal Egon segera, kami bawa logistik. Kami minta kapal Egon bisa empat kali dalam sebulan," kata Adi.
Baca juga: Jelang Larangan Mudik, Pelabuhan Lembar Lombok Barat Terpantau Sepi Pemudik, Ternyata...
Sementara itu, Yan Rara Lunggi (25) mengaku terpaksa menjual cincin kawinnya untuk mengirim uang ke Sumba.
Ia sudah hampir dua bulan bertahan di Lombok Barat. Gaji sebulan yang mencapai Rp 3 juta habis untuk memenuhi kebutuhan hidup selama di Lombok.
"Gaji satu bulan untuk makan, dan satu bulan untuk dikirim ke keluarga, tapi masih kurang. Keluarga di Sumba harus terpenuhi kebutuhannya, terpaksa saya jual cincin kawin saya," kata Yan sedih.
Baca juga: Ingin Pulang Kampung, 24 Warga Tasikmalaya Tertahan di Pelabuhan Lembar Lombok
Dia mengatakan kepada istrinya bahwa belum ada kepastian kedatangan kapal Egon. Hal itu membuat istrinya dengan terpaksa mengizinkan dirinya menjual cincin kawin yang sangat berharga dan sakral bagi pernikahan mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.