Sambil berteriak, ia spontan membuka baju yang dikenakannya seraya bicara dengan nada tinggi.
Sementara ibu-ibu lain langsung menghalau lalu menutup tubuh Ani dengan kertas karton.
"Tiga rumah tangga Bu yang kami perjuangkan. Ibu (Netty) mewakili ibu-ibu di Siantar. Kami pedagang rela melakukan apa pun demi anak, untuk makan anak kami, sekolah anak, bayar koperasi kami lagi, Ibu pasti sudah mengerti," ucap Ani dengan nada tinggi.
Wanita yang berjualan di kawasan Pujasera itu pun disuruh mengenakan kembali pakaiannya dan dipersilakan menyampaikan pendapat. Ani kemudian diberikan pengeras suara.
"Kami selama ini ngikutnya Bu, enggak boleh jualan, enggak jualan kami. Tapi apa dikasih sama kami Bu? Sudah kami tunggu lama, apalagi yang mau kami makan Bu? Minta tolong lah Bu beri kami bantuan. Ibu kan mewakili ibu-ibu di Siantar, kami minta tolong," katanya dengan suara bergetar tak kuasa menahan tangis.
Anggota DPRD Pematangsiantar Netty Sianturi tidak memberikan jawaban tegas mengenai tuntutan itu. Politisi Partai Gerindra itu minta massa bersabar.
Netty mengatakan, tuntutan massa akan disampaikan melalui rapat gabungan Komisi di DPRD Pematangsiantar.
"Saya sangat berterima kasih kepada seluruhnya yang menyampaikan apresiasinya. Tuntutan ini akan saya bawa ke rapat gabungan komisi. Hanya itu yang bisa saya terima karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri," ucap Netty.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.