Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Kawasan Shrimp Estate Dibangun, Gubernur Kalteng Ingin Jokowi Lakukan Panen Perdana

Kompas.com - 02/09/2021, 18:39 WIB
Alifia Nuralita Rezqiana,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran sedang mempercepat pembangunan kawasan tambak udang vename atau shrimp estate.

Pembangunan shrimp estate tahap pertama seluas 40 ha berlokasi di Desa Sei Raja, Kecamatan Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalteng.

“Saya optimistis tahun 2022 shrimp estate Kalimantan Tengah sudah panen perdana, dan berharap pada saatnya panen perdana, dapat dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Bapak Joko Widodo,” ujar Sugianto.

Ia memaparkan, Kabupaten Sukamara dipilih sebagai lokasi shrimp estate tahap pertama karena memiliki garis pantai sepanjang 77,48 kilometer (km) dan tambak seluas 832 ha.

Adapun potensi rencana pengembangan shrimp estate di Kabupaten Sukamara diperkirakan mencapai 1.999 ha.

Baca juga: Skema Tambak Udang, Terobosan Menteri Trenggono Sesuai Ekonomi Biru

Sementara itu, di Desa Sei Raja, pembangunan kawasan shrimp estate tahap pertama akan diintegrasi dengan wisata dan industri perikanan, sehingga sektor industri lain dapat berembang secara beriringan.

“Hal tersebut akan memiliki nilai tambah yang signifikan,” tutur Sugianto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com Kamis (2/9/2021).

Ia mengatakan, fasilitas yang disediakan pun cukup lengkap, seperti lima klaster tambak, irigasi tambak, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), laporan inspeksi kesehatan lingkungan (lap kesling), laporan nutrisi pakan, hatchery, cold storage, dan pabrik pakan.

Sugianto berharap, program shrimp estate Kalteng akan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) dan lembaga Kementerian terkait lainnya.

Baca juga: Industri Tambak Udang di Bangka Menggeliat, Permintaan Listrik Ikut Melonjak

“Potensi kelautan kita sangat besar, khususnya perikanan. Ini harus dikembangkan dengan maksimal untuk menggerakkan perekonomian. Terlebih (karena) pandemi Covid-19 semua sektor hampir terdampak, (maka) kita harus mampu bangkit,” katanya.

Sebagai informasi, Kalteng memiliki panjang garis pantai kurang lebih 703,91 km.

Kalteng juga memiliki potensi laut seluas 94.500 kilometer persegi (km2) yang berada di sejumlah tujuh kabupaten pesisir. Ketujuh kabupaten pesisir ini berhadapan langsung dengan Laut Jawa.

Demi mempercepat pembangunan shrimp estate Kalteng, Sugianto meminta Dinas Kelautan dan Perikanan Kalteng, perangkat daerah terkait, Bank Kalteng, dan PT CP Prima untuk segera menuntaskan dokumen survey investigation design (SID) dan detail engineering design (DED).

Baca juga: Resmi Dilantik, Ini Kekayaan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalteng

Nantinya, program shrimp estate Kalteng akan melibatkan perusahaan daerah (perusda), Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD), Perikanan Budi Daya Air Payau dan Laut Kumai, Perikanan Budidaya Air Payau Ujung Pandaran, Kelompok Pembudidaya Ikan, dan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Gubernur Kalteng mengatakan, standar keberhasilan shrimp estate Kalteng bukan hanya mendorong masyarakat lokal untuk bersaing di industri perikanan nasional, tetapi masyarakat diharapkan mampu bersaing di pasar global, seperti Tiongkok, Jepang, dan Amerika Serikat (AS).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com