Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Mayat Perempuan Dalam Karung di Blitar Terkuak, Ini Penyebab Kematiannya

Kompas.com - 02/09/2021, 12:30 WIB
Asip Agus Hasani,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com - Misteri mayat perempuan dalam karung yang ditemukan tidak jauh dari mayat pria yang menggantung di kebun sengon di Desa Kawedusan, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Rabu (1/9/2021), mulai terkuak.

Kapolres Blitar Kota Yudhi Hery Setiawan mengatakan, proses otopsi terhadap kedua mayat tersebut telah selesai dilakukan.

Polisi pun menemukan fakta-fakta adanya keterkaitan antara kedua mayat tersebut.

Yudhi mengatakan, polisi masih terus melakukan pendalaman penyelidikan.

Namun saat ini petugas telah menemukan sejumlah titik terang.

Baca juga: Misteri Temuan 2 Mayat di Blitar, Letaknya Berdekatan, Diduga Ada Keterkaitan

Identitas mayat

Ilustrasi jenazahKompas.com Ilustrasi jenazah

Tidak lama setelah penemuan, polisi memastikan identitas dan penyebab kematian dari mayat pria.

Lelaki yang menggantung di kebun sengon itu adalah warga Desa Kawedusan berusia 45 tahun berinisial HS.

Identitas itu sesuai dengan KTP yang ditemukan di kantong celana mayat tersebut.

Tapi waktu itu, polisi belum dapat memastikan identitas mayat perempuan yang ditemukan berada di dalam karung bekas pakan ternak di atas sepeda motor Honda Vario.

Namun, polisi menemukan kartu Identitas KTP perempuan dengan nama inisial DWL, warga Desa Darungan, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, berusia 30 tahun.

"Identitas mayat perempuan sudah dapat kita pastikan setelah kita lakukan wawancara dengan pihak keluarga. Iya (sesuai identitas KTP)," ujar Yudhi, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Mayat Perempuan Dalam Karung Ditemukan Tidak Jauh dari Mayat Pria Gantung Diri

 

IlustrasiiStockphoto Ilustrasi
Penyebab kematian

Polisi memastikan, kematian HS akibat jeratan tali sebagai tindakan bunuh diri dengan cara menggantung diri.

Sementara penyebab kematian mayat perempuan, DWL, ujar Yudhi, adalah akibat benturan atau pukulan benda tumpul.

"Berdasarkan hasil otopsi tadi malam, mengatakan kematian mayat wanita adalah akibat benda tumpul," kata dia.

Baca juga: Cara Hotel di Blitar Bertahan di Tengah Pandemi, Buka Layanan Cuci Mobil hingga Tes Covid-19

Pelaku pembunuhan mayat perempuan

Yudhi menegaskan proses pendalaman penyelidikan masih terus dilakukan untuk menguak kematian dari keduanya.

Polisi, kata dia, telah melakukan penyelidikan di rumah HS dan terus memeriksa saksi-saksi.

Fakta-fakta yang hingga saat ini didapatkan, ujarnya, mengarah pada dugaan kuat bahwa DWL lebih dulu kehilangan nyawa.

Yudhi mengiyakan, saat ditanya apakah ada dugaan HS lebih dulu membunuh DWL sebelum HS bunuh diri.

"Kalau melihat hasil penyelidikan kita iya, ada indikasi demikian. Tapi kita masih mendalami," ujarnya.

Hubungan asmara

Yudhi mengatakan, ada dugaan kuat bahwa keduanya memiliki hubungan asmara.

"Sudah ada titik terang dari hasil penyelidikan ini, bahwa ada hubungan asmara," ujarnya.

Meskipun, ujarnya, baik HS maupun DWL sudah sama-sama berkeluarga.

"Mereka sudah ada keluarga," ujarnya.

Yudhi mengiyakan saat ditanya apakah mereka berdua adalah pasangan selingkuh.

"Iya, mengarah begitu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, anggota polisi dari Polsek Ponggok mendatangi lokasi yang dilaporkan adanya laporan kasus bunuh diri dengan cara gantung diri pada Rabu (1/9/2021).

Tiba di lokasi, polisi menemukan mayat pria menggantung di kebun sengon.

Namun pada saat melakukan olah tempat kejadian polisi melihat ada sepeda motor terparkir di kebun tersebut dan berjarak sekitar 50 meter dari lokasi mayat menggantung.

Polisi melihat ada karung yang mencurigakan di atas sepeda motor tersebut dan setelah diperiksa berisi mayat seorang perempuan berusia sekitar 30-an tahun. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Berapa Gaji PPK, PPS, KPPS, dan Pantarlih di Pilkada 2024?

Regional
4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

4 Kapal Ikan Terbakar di Pelabuhan Cilacap

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Kisah Adi Latif Mashudi, Petani Milenial Blora yang Sempat Kerja di Korea Selatan (Bagian 2)

Regional
Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Dibutakan Dendam, Suami Siri di Semarang Tusuk Istri di Rumah Majikan

Regional
Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Airin dan Mantan Bupati Pandeglang Daftar Jadi Bacagub Banten lewat PDI-P

Regional
Polres Siak Pasang Stiker 'Cahaya' pada Truk di Jalan Tol Permai

Polres Siak Pasang Stiker "Cahaya" pada Truk di Jalan Tol Permai

Regional
2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

2 Residivis Jambret di 7 TKP Diringkus di Pekanbaru

Regional
10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

10.700 Vaksin Hewan Penular Rabies Diperkirakan Tiba di Sikka Awal Mei

Regional
Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Bermesraan, 4 Pelanggar Syariat Islam di Banda Aceh Dicambuk 17 Kali

Regional
Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Bupati HST Minta Kader PKK Tingkatkan Sinergi dengan Masyarakat dan Stakeholder

Regional
Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Bupati Ipuk Raih Satyalancana, Pemkab Banyuwangi Jadi Kabupaten Berkinerja Terbaik se-Indonesia 

Regional
RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

RSUD dr R Soetijono Blora Luncurkan “Si Sedap”, Bupati Arief: Lakukan Terus Inovasi dan Terobosan Layanan kesehatan

Regional
Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Skenario Golkar, Siap Jadi Wakil jika Bambang Pacul Maju di Pilkada Jateng 2024

Regional
Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Kisah Adi Latif Mashudi, Tinggalkan Korea Selatan Saat Bergaji Puluhan Juta Rupiah demi Jadi Petani di Blora (Bagian 1)

Regional
Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Bawaslu Bangka Belitung Rekrut 141 Panwascam, Digaji Rp 2,2 Juta

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com