Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Keluar dari PPKM Level 4, Wali Kota Madiun Terjunkan Tim, Sisir Warga Terpapar Covid-19

Kompas.com - 02/09/2021, 09:37 WIB
Muhlis Al Alawi,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com- Wali Kota Madiun, Maidi mengerahkan timnya untuk menyisir 27 kelurahan untuk mencari warganya yang masih terpapar Covid-19.

Penyisiran dilakukan agar warga yang sakit akibat Covid-19 segera dibawa ke lokasi isolasi terpusat sehingga cepat sembuh.

Upaya tersebut juga dilaksanakan agar Madiun segera keluar dari PPKM Level 4.

Baca juga: Kecelakaan Bus Maut di Madiun Tewaskan Mahasiswa, Diduga Sopir Lalai dan Videonya Viral

Setiap kecamatan ada satu tim yang beranggotakan sepuluh ASN.

"Dalam satu kelurahan, ditugaskan satu orang ASN yang dibantu petugas laboratorium untuk melakukan penyisiran,” kata Maidi kepada Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Maidi mengatakan, penyisiran atau pencarian warga yang sakit akibat Covid-19 menjadi langkah strategis agar kota pecel segera keluar dari PPKM Level 4.

Pasalnya, tingginya angka kematian pasien menjadi salah satu pemicu Kota Madiun masih harus memberlakukan PPKM Level 4.

Menolak ditangani

Maidi menyebutkan, angka kematian yang masih tinggi di Kota Madiun dipicu sejumlah warga yang menolak ditangani oleh pemerintah, padahal memiliki gejala Covid-19

Agar warga yang sakit akibat Covid-19 cepat tertangani sehingga tidak menambah kasus meninggal dunia, Maidi memutuskan membentuk tim menyisir dari kelurahan ke kelurahan.

Baca juga: 102 Perawat Positif Covid-19 di Madiun, 2 Orang Meninggal, Ini Imbauan PPNI

 

Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)KOMPAS.com/MUHAMMAD NAUFAL Ilustrasi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19. Peneliti kembali buktikan efek virus corona pada otak yang dapat menyebabkan efek kognitif, kabut otak hingga kelelahan.(SHUTTERSTOCK/creativeneko)
Maidi menegaskan, akan turun langsung untuk menyelesaikan kendala yang dihadapi tim di lapangan.

"Kalau ada kesulitan lapor ke saya. Kami ingin melangkah lebih maju dengan daerah lain. Dan niat kami ingin membantu masyarakat yang susah,” kata Maidi.

Untuk penyisiran tingkat RT/RW, Maidi meminta ketua RT dan RW segera memberitahu tim bila mendapatkan informasi adanya warga yang sakit akibat Covid-19.

Teknisnya, jika warga yang sakit enggan datang ke laboratorium kesehatan maka petugas langsung ke rumah warga tersebut untuk mengecek kesehatan.

Apablila hasilnya positif covid-19, maka warga langsung dibawa ke isolasi terpusat di Gedung Asrama Haji Kota Madiun untuk mendapatkan perawatan.

"Siapa yang kelihatan sakit kalau enggak mau datang (ke laboratorium) biar petugas labnya yang datang ke rumah untuk mengecek kesehatannya. Kalau sakit segera diobati (di isoter) biar tidak menular (ke keluarganya),” jelas Maidi.

Baca juga: Bupati Madiun Kaget Ditegur karena Belum Bayar Insentif Nakes: Kami Sudah Bayarkan Rp 19 Miliar

Terhadap program pencarian warga sakit akibat covid-19, Maidi menegaskan lokasi isoter di gedung Asrama Haji Kota Madiun masih akan tetap dibuka.

Pasalnya, Pemkot Madiun sudah mengontrak 12 laboratorium kesehatan yang dilibatkan mencari warga yang sakit akibat covid-19.

"Jadi masyarakat yang sakit saya bawa (di isoter). Dan semua lab saya sewa agar masyarakat semuanya sehat,” jelas Maidi.

Maidi menyampaikan, langkah masif pencarian warga itu bagian upaya pemerintah agar masyarakat Kota Madiun tidak lagi terinfeksi covid-19.

"Nanti saya keliling. Yang sulit saya akan datangi sendiri. Saya akan mencari orang sakit. Saya mohon maaf kepada masyarakat, ayo sekarang prihatin sedikit karena sehat itu mahal. Apalagi orang kalau sudah kena covid-19 segala sesuatu yang dimiliki di dunia itu tidak ada apa-apanya,” kata Maidi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Pilkada Solo, PKS Lakukan Penjaringan Bakal Cawalkot dan Siap Berkoalisi

Regional
Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Pakai Tanah Pilihan

Regional
19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

19,5 Hektar Tanaman Jagung di Sumbawa Terserang Hama Busuk Batang

Regional
Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Golkar Jaring Bakal Calon Bupati Sleman, Ada Mantan Sekda dan Pengusaha Kuliner yang Ambil Formulir

Regional
Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Regional
Cemburu Pacarnya 'Di-booking', Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Cemburu Pacarnya "Di-booking", Warga Lampung Bacok Pria Paruh Baya

Regional
Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Gagal Curi Uang di Kotak Wakaf, Wanita di Jambi Bawa Kabur Karpet Masjid

Regional
Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Watu Karung di Pacitan: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Diejek Tak Cocok Kendarai Honda CRF, Pemuda di Lampung Tusuk Pelajar

Regional
Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Bantuan PIP di Kota Serang Jadi Bancakan, Buat Perbaiki Mobil hingga Bayar Utang

Regional
Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Ditanya soal Pilkada Kabupaten Semarang, Ngesti Irit Bicara

Regional
Ditinggal 'Njagong', Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Ditinggal "Njagong", Nenek Stroke di Grobogan Tewas Terbakar di Ranjang

Regional
Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Terungkap, Napi LP Tangerang Kontrol Jaringan Narkotika Internasional

Regional
Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Siswi SMA di Kupang Ditemukan Tewas Gantung Diri

Regional
Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Mengaku Khilaf, Pria di Kubu Raya Cabuli Anak Kandung Saat Tidur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com