Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Kotoran Sapi Melanda Permukiman Warga di Lembang, Warnanya Hijau Pekat dan Berbau Menyengat, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 01/09/2021, 18:39 WIB
Putra Prima Perdana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com- Sampah yang terbawa air banjir mungkin sudah biasa, tapi di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, banjir justru menyeret limbah kotoran sapi dengan jumlah yang cukup banyak.

Banjir kotoran sapi tersebut melintasi permukiman warga di Kampung Sukahaji, RT 01 RW 01 Desa Kayuambon, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pascahujan yang terjadj pada Minggu, (29/8/2021) siang.

Video banjir kotoran sapi tersebut juga diunggah dalam akun instagram @Lembangnews. Dalam video tersebut, terlihat air banjir berwarna hijau pekat membawa kotoran sapi.

Baca juga: Dihajar Impor, Jeruk Petani Lembang Dibiarkan Membusuk di Kebun

Kepala Desa Kayuambon, Ayi Rohayati membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya benar. Itu limbah kotoran sapinya dari peternak sapi yang tinggal di Desa Pagerwangi, imbasnya ke Kayuambon," kata Ayi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (1/9/2021).

Lebih lanjut Ayi menjelaskan, kotoran sapi yang terbawa banjir tersebut langsung dibersihkan oleh pihak Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) selaku pembina para peternak sapi.

"Sudah dibersihkan langsung oleh KPSBU. Paginya yang masih ada dibersihkan sama peternak," ujarnya.

Baca juga: Dramatis, Tim SAR Gabungan Evakuasi Warga Lansia dan Bayi Terjebak Banjir di Palopo

Akibat drainase tersumbat

Menurut Ayi, penyebab banjir tersebut adalah potongan ranting yang menyumbat drainase. Air beserta kotoran sapi pun meluap karena tidak tertampung ke dalam drainase.

"Ada saluran kecil dari peternak.  motong ranting dibiarkan. Dari Desa Kayuambon kita memohon ke Desa Pagerwangi untuk dibesarkan salurannya," ungkapnya.

 

Berbau menyengat, 40 rumah terdampak

Sementara itu, dari pengakuan warga, air yang membawa kotoran sapi ketinggiannya mencapai sekitar 10 sentimeter. Warga merasa risih lantaran tercium bau menyengat.

Diki, 54, salah seorang warga setempat menerangkan, peristiwa tersebut sudah tiga kali terjadi. Namun yang terjadi pada Minggu, (29/8/2021) siang adalah yang paling parah.

"Mungkin ada sekitar 40 rumah yang terdampak. Warga bersih-bersih mulai jam 13.00 WIB siang. Ini imbas dari peternakan di Desa Pagerwangi, masuk ke pemukiman penduduk di Sukahaji Desa Kayuambon," kata Diki saat dikonfirmasi.

Dia membenarkan saluran drainase yang tersumbat sampah memperparah peristiwa tersebut. Banjir kotoran sapi saat itu meluber hingga ke jalan penghubung antar desa sehingga kendaraan bermotor harus melambatkan kecepatannya.

Warga lainnya, Yanti merasa geram dengan banjir kotoran sapi yang kembali menerjang permukiman, apalagi sampai masuk ke dalam garasi rumahnya.

"Pembersihannya lama, dua jam belum selesai," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com