Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekda Tasikmalaya Yakin Tembok 3 Meter yang Tutupi Jalan Masuk SD Segera Dibuka Pemilik Lahan

Kompas.com - 01/09/2021, 17:43 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan mengatakan, pihaknya meyakini pemilik lahan di depan bangunan sekolah yang membangun benteng beton 3 meter akan memberikan solusi terbaik.

Dirinya meyakini warga Kota Tasikmalaya sejatinya sangat mendukung pemerintahan selama ini terutama kepentingan pendidikan dan kesehatan bagi penerus generasi bangsa.

"Saya yakin, kalau pemilik lahan akan terbuka dan relakan akses jalan sekolah itu dibuka lagi. Asalkan, proses komunikasi yang baik dan tak ada kesalahpahaman. Jangankan ini cuma satu atau dua meter lebarnya. Kemarin saja warga Kota Tasikmalaya ada yang berikan 2 hektar pemakaman Covid-19 buat warga Kota Tasikmalaya," jelas Ivan kepada Kompas.com di kantornya, Selasa (1/9/2021).

Baca juga: Kasus Jalan Masuk SD Ditembok Setinggi 3 Meter, Polisi Cek Keabsahan Pemilik Lahan

Ivan menjamin secepatnya akan mendapatkan jalan keluar supaya akses jalan sekolah itu akan bisa dipakai lagi seperti sedia kala.

Apalagi, sesuai informasi bahwa pembangunan benteng beton itu dilakukan awal Tahun 2021 saat tak ada aktifitas pembelajaran tatap muka (PTM) akibat pandemi Covid-19 sedang meningkat.

"Nanti komunikasinya seperti apa, akan dilakukan secepatnya dengan cara terbaik. Tak merugikan berbagai pihak, tapi sekolah akan miliki akses jalan kembali," tambah Ivan.

Baca juga: Bangunan SD di Tasikmalaya Ditutup Benteng Setinggi 3 Meter, Siswa Bingung Cari Jalan Masuk Saat Mulai PTM

Foto-foto bangunan SDN Tugu 2, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak punya lagi akses jalan masuk ke sekolah usai jalan utamanya ditutup benteng 3 meter pemilik lahan pribadi di depannya saat pemberlakuan PTM Terbatas PPKM Level 3 Kota Tasikmalaya, Selasa (31/8/2021).KOMPAS.COM/IRWAN NUGRAHA Foto-foto bangunan SDN Tugu 2, Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, tak punya lagi akses jalan masuk ke sekolah usai jalan utamanya ditutup benteng 3 meter pemilik lahan pribadi di depannya saat pemberlakuan PTM Terbatas PPKM Level 3 Kota Tasikmalaya, Selasa (31/8/2021).
Selama ini, lanjut Ivan, memang sudah diberikan oleh salah seorang pemilik tanah di depan sekolah itu setengah meter buat akses jalan.

Namun, lebar jalan itu tak bisa dipakai karena terlalu sempit dan masih terhalang bangunan non permanen pemilik tanah sebelahnya di depan sekolah itu.

Sehingga, Pemkot Tasikmalaya masih akan melakukan komunikasi lanjutan lagi berupaya meminta kebesaran hati pemilik lahan untuk memberikan akses jalan tambahan supaya lebarnya sesuai jalan masuk sekolah lainnya.

"Tapi, kalau pun harus dilakukan pembelian oleh Pemkot Tasikmalaya, akan dianggarkan tahun depan," ujar dia.

Baca juga: Tembok SD di Yogyakarta Digambari Alat Kelamin dan Kata Umpatan, Kepsek: Kami Prihatin

Hal sama dikatakan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, Budiaman Sanusi, yang mengaku pihaknya bersama instansi terkait lainnya akan secepatnya menemui pemilik lahan supaya bisa memberikan solusi terbaik bagi keberlangsungan proses pendidikan di sekolah itu.

Budiaman pun meyakini dengan komunikasi yang baik, pihaknya akan mendapatkan kembali akses jalan bagi sekolah tersebut tanpa harus membahayakan pelajar di sekolah itu.

"Kami akan secepatnya menemui pemilik lahan, disamping ada upaya lainnya. Soalnya, kasihan anak-anak sudah mulai sekolah, tapi kesulitan menjangkau sekolahnya," tambah dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Sebuah Mobil Terlibat Kecelakaan dengan 4 Motor, Awalnya Gara-gara Rem Blong

Regional
Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Rektor Unpatti Bantah Aksi Mahasiswa, Jamin Ada Ruang Aman di Kampus

Regional
Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Terjadi Lagi, Rombongan Pengantar Jenazah Cekcok dengan Warga di Makassar

Regional
Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Berhenti di Lampu Merah Pantura, Petani di Brebes Tewas Jadi Korban Tabrak Lari

Regional
Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Wisuda di Unpatti Diwarna Demo Bisu Mahasiswa Buntut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Dosen FKIP

Regional
Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Pemkab Kediri Bangun Pasar Ngadiluwih Awal 2025, Berkonsep Modern dan Wisata Budaya

Regional
Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Ambil Formulir di 5 Partai Politik, Sekda Kota Ambon: Saya Serius Maju Pilkada

Regional
Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Banjir Kembali Terjang Pesisir Selatan Sumbar, Puluhan Rumah Terendam

Regional
Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Sering Diteror Saat Mencuci di Sungai, Warga Tangkap Buaya Muara Sepanjang 1,5 Meter

Regional
Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Ditunjuk PAN, Bima Arya Siap Ikut Kontestasi Pilkada Jabar 2024

Regional
Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Diduga Depresi Tak Mampu Cukupi Kebutuhan Keluarga, Pria di Nunukan Nekat Gantung Diri, Ditemukan oleh Anaknya Sendiri

Regional
Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Sikapi Pelecehan Seksual di Kampus, Mahasiswa Universitas Pattimura Gelar Aksi Bisu

Regional
Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Isi BBM, Honda Grand Civic Hangus Terbakar di SPBU Wonogiri, Pemilik Alami Luka Bakar

Regional
Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Kartu ATM Tertinggal, Uang Rp 5 Juta Milik Warga NTT Ludes

Regional
Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Jadwal Kereta Majapahit Ekonomi dan Harga Tiket Malang-Pasar Senen PP

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com