BANDUNG, KOMPAS.com - Polisi membeberkan kronologi kasus petugas SPBU Xipadung diamuk massa di Cibiru, Kota Bandung, pada Sabtu, 28 Agustus 2021 lalu, sekitar pukul 12.30.
Menurut Kapolsek Panyileukan Kompol Hendratmo, awalnya K menyampaikan kepada pedagang di area di sekitar SPBU untuk tidak merokok.
"Tidak tahu bagaimana, intinya, malah terjadi keributan dan cekcok mulut, dan itu direkam videonya, penggalannya diunggah di medsos, video itu gak utuh," kata Hendratmo dihubungi Kompas com, Rabu (1/9/2021).
Usai perisitiwa cekcok itu, patroli kepolisian yang melintas di lokasi kemudian menengahi dan menjembatani proses mediasi damai antara pihak yang konflik.
Konflik dengan pedagang sudah damai, K bahkan sudah bikin video minta maaf
"Saya yang pimpin itu, saya sudah jembatani untuk musyawarah antara pihak SPBU dan pihak keluarga itu secara tertulis, sudah saling memaafkan," kata Hendratmo.
Operator SPBU berinisial K pun sudah membuat video klarifikasi permintaan maaf secara terbuka pada Minggu 29 Agustus 2021.
"Minggunya dia membuat video minta maaf tak bermaksud begitu bukan niatan hatinya, dia sendiri orang yang lahir dan besar di Kota Bandung, meminta maaf hari minggunya," ujar Hendratmo.
Baca juga: Video Viral Petugas SPBU di Bandung Jadi Target Amukan Massa, Ini Kata Polisi
Esoknya, penggalan video viral, SPBU diserbu ormas luar daerah
Namun, penggalan video cekcok mulut itu diunggah di media sosial dan kadung viral dilihat para netizen.
Pihak kepolisian pun melakukan antisipasi terkait video itu dengan menempatkan petugas di SPBU tersebut guna mencegah situasi yang tak diinginkan.
"Antisipasi, anggota kita juga sudah ada yang sampaikan maka kita antisipasi kita juga pengen ketemu juga dengan perwakilan ormas yang katanya mau datang ke polsek di sepakati Selasa (31/8/2021) kemarin, tapi ternyata teman ormas ini yang datangnya dari luar wilayah kita tidak langsung ke polsek mereka datang ke SPBU jam 12.00 WIB itu, nyari K ini, maka terjadilah peristiwa pemukulan itu," jelas Hendratmo.
Baca juga: Polisi Tangkap Pemalak Pedagang yang Mengaku Wartawan dan Anggota Ormas di Pondok Aren
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.