YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Berbeda dengan orang kebanyakan yang biasa menato untuk memperindah tubuh, Yusuf Adhitya Putratama (30) malah merajah quick respond (QR) code di lengannya.
Namun, QR code itu bukan sembarang gambar. Menurut Adhitya, jika dipindai dengan aplikasi PeduliLindungi, tatonya akan memperlihatkan sertifikat vaksin Covid-19.
QR code itu juga diunduhnya dari aplikasi PeduliLindungi.
Baca juga: Pemkab Banyumas Fasilitasi Vaksin Covid-19 bagi Pelamar CPNS, Ini Syaratnya
Adhitya merajah gambar itu hanya beberapa jam berselang setelah disuntik vaksin SinoVac dosis kedua.
"Saya sendiri divaksin 28 Agustus kemarin, dan malam harinya langsung membuat tato ini," kata Adhitya saat ditemui di rumahnya, Kalurahan Baleharjo, Kapanewon Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu (1/9/2021).
Bapak satu anak ini merupakan pemilik jasa penyewaan alat snorkeling di Pantai Nglambor, Kalurahan Purwodadi, Kapanewon Tepus, Gunungkidul.
Usahanya itu harus berhenti sementara sejak 3 Juli 2021, setelah pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Karena mata pencariannya tidak bisa beroperasi, kini Yusuf coba menjadi YouTuber.
Baca juga: Fakta Baru, Sebelum Bunuh Pedagang Emas di Jayapura, Pelaku Tato Tangannya dengan Nama Istri Korban
Saat Kompas.com menyambangi rumahnya, dia terlihat sedang menyunting video yang akan diunggahnya.
Adhitya mengatakan, tato QR code sertifikat vaksin Covid-19 dibuatnya untuk meluapkan rasa senang karena pemerintah sudah berencana membuka kembali tempat wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pasalnya, salah satu syarat dari Pemerintah DIY agar tempat wisata boleh kembali beroperasi adalah sudah 80 persen warga sudah divaksinasi.
Adhitya mengaku tidak menyangka tatonya viral di media sosial. Bahkan ada yang menyamakan tatonya dengan warga asing yang merajah gambar serupa.
Saat Kompas.com memindai tato Adhitya menggunakan kamera ponsel, QR code itu belum langsung terhubung ke sertifikat vaksinnya.
"Mungkin karena masih baru ya, masih basah semoga bisa di-scan jadi tidak perlu buka aplikasi," kata dia.
Dia pun mengajak semua pihak yang sebelumnya tidak mau divaksin untuk mau mengikuti program pemerintah.
Baca juga: Selamatkan Seni Tato yang Hampir Punah di Mentawai, dari Motif Mata Jaring hingga Tumbuhan Berduri
"Semoga semakin membaik setelah semuanya divaksin, dan bisa hidup normal kembali," kata Adhitya.
"Harapannya wisata bisa segera dibuka kembali meski dengan protokol kesehatan yang ketat. Kasihan warga terutama di kawasan pantai yang menggantungkan hidup disana harus kehilangan pendapatan lebih dari delapan minggu," sambung dia.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty tidak berkomentar banyak soal ada warga yang menato QR code sertifikat tanda sudah divaksin Covid-19.
"Mungkin karena merasa senang sudah mendapat vaksin," sebutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.